Namun dalam proses pendaftaran sebagai bakal calon bupati pada Pilkada lalu itu. Diakui oleh Hendy, partai kepala banteng bermoncong putih itu tidak memberikan rekom dan mendukung dirinya sebagai calon bupati saat itu.
“Tapi saat itu belum berjodoh, karena kala itu PDIP mendukung paslon lain saat maju dalam Pilkada 2019-2020 lalu. Namun dari pengalaman itu, kami pun belajar untuk melek politik. Bahkan kami juga belajar juga dari kawan-kawan di PDI Perjuangan. Meskipun tidak langsung mendukung,” ujarnya.
“Untuk tahun ini (jelang Pilkada 2024), saya kembali mendaftar. Bahkan saat dibuka pengumuman pendaftaran, saya ambil (formulir) dan antarkan sendiri (formulir pendaftaran di PDI Perjuangan). Dengan ini semua persyaratan kami ikuti, dan semaksimal mungkin kami akan meyakinkan PDIP untuk kemudian bisa mengecek bagaimana kinerja yang sudah kami lakukan di periode pertama ini,” sambungnya.
Terkait hasil kinerjanya sebagai Bupati Jember dapat dinilai secara langsung. “Tentu tidak sulit untuk mengecek, karena dapat dilihat hasilnya. Bagaimana saya bekerja (sebagai bupati) selama kurang lebih 3 tahun ini. Saya yakin PDIP bisa menilai kinerja saya, apalagi dengan pengalamannya sebagai partai politik. Sehingga harapan saya satu, rekom PDIP bisa jatuh ke tangan saya,” harapnya.
Lebih lanjut, alasan dirinya maju kembali dalam kontestasi Pilkada 2024. Selain masih adanya kesempatan untuk maju kembali pada periode kedua.
“Kemudian karena (pekerjaan) saya belum selesai. Selama kurun waktu 3 tahun dua bulan saya jadi bupati, karena adanya Pilkada serentak. Maka apa yang saya janjikan dulu (Pilkada), itu belum selesai. Karena harus ditempuh selama 5 tahun (harusnya),” kata Hendy.
Ia mengaku, selama menjabat sebagai bupati banyak prestasi dan hasil kerjanya dinilai baik oleh masyarakat Jember.
“Sehingga dari penetrasi saya di Jember (dinilai) cukup bagus. Tinggal take off saja Jember, tentunya hal ini tidak bisa kami tinggalkan. Setelah ini kami harus (melanjutkan) pekerjaan yang belum selesai itu,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah nantinya dapat kembali berpasangan dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun).
“Soal bakal calon bupati. Untuk saat ini, kami (masih berpasangan) dengan Gus Firjaun. Tapi untuk (periode) berikutnya, Wabup kami belum tahu apakah masih mau (berpasangan) dengan saya, atau tidak,” ungkapnya.
“Ya coba silahkan saja tanyakan kepada beliau. Tapi tentang kondisi ini, juga sudah saya laporkan ke teman-teman di PDI Perjuangan. Saya (sudah) menawari (untuk kembali berpasangan), karena ini untuk kebaikan. Saya terbuka,” imbuhnya.
Namun demikian, saat dirinya menawarkan untuk kembali berpasangan pada periode kedua dan ikut kembali dalam kontestasi Pilkada 2024. Kata Hendy, belum ada jawaban pasti dari Gus Firjaun.
“Namun Gus Firjaun antara iya dan tidak. Karena beliau (beralasan) masih meminta saran masukan dari para kiai. Mungkin hanya itu yang bisa saya jawab posisinya,” tuturnya.
Selanjutnya untuk proses pendaftaran ke partai lain. Karena PDI Perjuangan tidak bisa mengusung calon sendiri pada Pilkada 2024 mendatang.
Hendy menegaskan, pihaknya akan melakukan tahapan pendaftaran sebagai bakal calon bupati ke partai lain.
“Selanjutnya, siapa (partai) yang membuka pendaftaran. Saya akan mendaftar semua, seluruh partai, PKB (dan lainnya) saya ikut semua. Karena semua (rekom) partai harus saya dapatkan semua. Seperti kata-kata saya dulu tahun 2019 dan 2020 lalu, semua (rekom partai) saya dapatkan dan dukung saya,” jelas Hendy.
“Sejauh ini untuk komunikasi dengan partai-partai semua berjalan dengan baik. Beberapa partai bahkan sudah bertemu dengan saya. Semua sudah saya sampaikan (untuk mendapat rekom) untuk meminta mendukung saya. Semua partai bagus. Apalagi (bisa dibuktikan) semua pengalaman saya 3 tahun,” tutupnya.//////