Situbondo, seblang.com – Dalam rangka merajut tali silaturahmi sejumlah pencinta batu akik se-Jawa timur adakan acara halal bihalal di salah satu Cafe yang terletak di Jalan Plaosa Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo, Jumat, (19/4/2024).
Perkumpulan yang memiliki nama Komunitas Pirus dan Akik Situbondo (KPSI) yang digagas sejumlah pencinta Akik di Wilayah Kabupaten Situbondo ini selalu memperhatikan dan mempertahankan nilai budaya yang perlu dilestarikan, dimana batu akik memiliki keunikan tersendiri sejak zaman dahulu kala. Pemakaian batu akik pada zaman dahulu sering disebut supranatural, memiliki ilmu yang sangat mistis dan sangat dekat dengan perdukunan.
Akan tetapi, saat ini batu akik semakin digemari karena keindahannya, sehingga memakai batu akik bukan lagi sebuah bentuk yang mistis akan tetapi lebih kepada kecantikan dan keindahan pemakainya.
Penggemar batu akik, tidak hanya dari kalangan tua saja, banyak dari kalangan muda yang mulai menggemarinya sebagai aksesoris atau perhiasan tambahan. Pemakaian aksesoris batu akik, sudah mulai menjadi trend gaya hidup kekinian.
Di sela acara halal bihalal yang diinisiasi oleh sejumlah pencinta batu akik asal Situbondo itu memamerkan bermacam jenis koleksi batu akik dan salah satu pemilik batu akik jenis pirus mematok mahar hingga 200 juta rupiah.
Tak heran mahar yang terbilang cukup mahal membuat sejumlah para pencinta batu akik ini dianggap hal sangat wajar karena batu pirus yang memiliki keistimewaan dan keindahan dari kemolekan batu pirus ini membuat para penggemarnya cukup terpesona.
“Dari mahar yang ditawarkan tadi senilai 200 juta rupiah itu bagi saya sangat wajar karena selain batunya bagus dengan corak yang sangat menawan,” kata Suherman kolektor batu pirus Asal Watu Longgo Kotakan Kecamatan Situbondo.
Lebih lanjut Herman panggilan akrabnya mengatakan dari beberapa koleksi batu pirus yang dimilikinya mempunyai nilai tawar hanya puluhan juta rupiah.
“Beberapa koleksi yang saya miliki ada yang sudah ditawar 5 hingga 10 juta rupiah namun sementara ini belum saya kasih meskipun harga penawaran itu cukup wajar bagi saya, kenapa masih saya pertahankan karena untuk mencari kembali seperti apa yang saya harapkan susahnya minta ampun, jikapun ada harganya cukup mahal dari apa yang saya harapkan,” ucapnya.
Sementara itu Saleh asal Situbondo yang lama melintang menggeluti batu akik mengatakan, sekira bulan lalu rekan seprofesi asal Surabaya cincin batu akiknya berjenis pirus Persia laku seharga 250 juta rupiah.
“Untuk cincin batu akik tidak ada patokan harga, sekitar bulan lalu milik teman saya asal Surabaya cincin batu akiknya berjenis Pirus Persia laku terjual dengan harga 250 juta rupiah, dan acara tadi malam halal bihalal beberapa dari rekan saya ada yang sampai dimahar dengan harga 200 juta rupiah,” ujarnya.
Lebih lanjut Saleh yang memiliki ciri khas rambut gondrong menambahkan jika pada tanggal, 04 – 05, Mei 2024 ada acara pameran batu akik se Indonesia, “Acara pameran batu akik akan ditempatkan di Watulumpang Sukapura Kabupaten Probolinggo, jika ingin tau dan bukti jika batu pirus terbilang mahal monggo bisa hadir dipameran batu akik ini,” pungkasnya.///////