Bupati Ipuk Ajak Tenaga Pendidikan Gotong Royong Sisir Anak Tidak Sekolah di Banyuwangi Wujudkan SDM Unggul

by -1185 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
Pengarahan kepada 36 tenaga pendidik di ruang rapat Rempeg Jogopati
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendorong para tenaga pendidikan untuk bergotong royong dan aktif dalam upaya menyelesaikan masalah anak tidak sekolah.

“Saya meminta semua tenaga pendidikan untuk turut membantu menangani masalah anak tidak sekolah, baik yang putus sekolah, tidak melanjutkan sekolah, maupun yang belum pernah bersekolah sama sekali,” kata Ipuk saat memberikan pengarahan kepada 36 tenaga pendidik di ruang rapat Rempeg Jogopati pada Senin sore (1/4/2024).



Para tenaga pendidikan tersebut terdiri dari pengawas dan koordinator wilayah kerja satuan pendidikan (korwilkersatdik) yang baru saja menerima SK penugasan dari Bupati Ipuk.

Ipuk menjelaskan bahwa salah satu masalah pendidikan yang terus diperhatikan adalah penurunan angka Anak Tidak Sekolah (ATS). Hingga 26 Januari 2024, terdapat 2.909 anak terkategori ATS, mengalami penurunan signifikan dari data per September 2023 yang mencapai 5.420 anak.

“Kami mengapresiasi semua pihak yang telah bersama-sama melakukan upaya signifikan dalam menurunkan jumlah anak tidak sekolah ini,” ungkap Ipuk.

Ipuk mengajak para stakeholder pendidikan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah ini. Jika ada anak-anak, termasuk anak-anak difabel, yang tidak bersekolah, diharapkan segera diinformasikan dan dikordinasikan dengan kepala desa, lurah, atau camat setempat agar bisa segera ditangani.

“Tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Semua harus mendapatkan hak pendidikan,” tegasnya.

Selain masalah anak tidak sekolah, Ipuk juga mengingatkan para korwildik dan pengawas pendidikan untuk mendukung program pembangunan pemkab yang lain, seperti penanganan masalah stunting, lansia miskin sebatang kara, serta masalah sosial lainnya.

Ipuk menambahkan, untuk mendukung peningkatan SDM dan IPM, Banyuwangi telah meluncurkan berbagai program di sektor pendidikan, seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas, uang saku dan uang transportasi bagi siswa kurang mampu yang berprestasi, dan beasiswa khusus difabel dan penghafal Alquran.

Program lainnya adalah Siswa Asuh Sebaya (SAS), di mana siswa yang berkecukupan menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membantu siswa lain yang membutuhkan.

Terdapat juga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) yang membantu anak-anak putus sekolah untuk kembali ke bangku sekolah maupun melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

“Pemkab sudah memiliki banyak program yang disiapkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kami tidak menuntut Bapak-Ibu mengeluarkan uang pribadi. Bapak-Ibu cukup membantu kami dengan menemukan dan segera melaporkan, karena kami memiliki banyak program untuk mengatasi masalah ini,” tutup Ipuk. (*)

iklan warung gazebo