Omset Es Degan Pak Udin Meningkat Dalam Bulan Ramadan Tahun 2024

by -2044 Views
Writer: Nurhadi
Editor: Herry W Sulaksono
Antrian warga membeli es degan menjelang buka puasa Ramadan
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Keberkahan bulan Ramadan tahun ini dinikmati dan dirasakan pada pelaku ekonomi kreatif dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kabupaten Banyuwangi, salah satunya para Penjual Es Degan.

Selama bulan Ramadan penjualan es degan lumayan ramai karena cuaca agak panas walaupun terkadang terjadi hujan pada siang dan sore hari namun tetap ada peningkatan apabila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.



Salah seorang penjual Es Degan yang menikmati keberkahan bulan Ramadan 1445 H adalah Najemudin alias P Udin (56 tahun) pemilik Warung Es Degan P Udin yang ada di lingkungan Cungking Jalan HOS Cokroaminoto kelurahan Mojopanggung kecamatan Giri Banyuwangi.

Menurut P Udin dalam bulan Ramadan 1445 H dalam satu hari dia mampu menjual degan lebih dari sekitar 120 buah. Sedangkan penjualan di luar bulan Ramadan rata-rata 100 buah sehari bahkan apabila kondisi hujan jumlahnya kurang dari jumlah tersebut.

Dia menuturkan dalam menjalankan usahanya, biasanya pembeli mulai datang sekitar pukul 13.00 WIB. Es Dengan dijual dengan harga Rp. 4.000 per gelas dan Rp. 5.000 apabila pembeli minta ditambah susu kental manis.

“Pembeli paling ramai pada sore hari atau saat jam menjelang buka puasa makanya kalau hujan turun otomatis sepi dan penjualan juga berkurang,” ujar P Udin pada Sabtu (30/3/2024).

Selanjutnya dia menambahkan untuk mendapatkan degan yang menjadi bahan utama pembuatan Es Degannya ada beberapa pemasok yang berasal dari desa Gumuk, Dadapan, Kalipuro dan beberapa daerah Banyuwangi yang lain.

Sedangkan harga degan dari pemasok dia membeli dengan harga Rp. 2.000 sampai dengan Rp. 5.000 per butir.” Rata-rata harga beli degan kualitas super Rp. 5.000 per butir. Tetapi untuk yang ukuran kecil harga per butirnya Rp. 2.000 – Rp. 3.000,” imbuh Udin.

Lebih dari 20 tahun menekuni usaha Es Degan tentu ada suka duka yang dirasakan P Udin yang memulai pada tahun 2002 tersebut.”Senangnya pada saat pembelinya ramai. Susahnya kalau sudah hujan turun saat menjelang jam buka puasa karena pembeli berkurang. Namun kami tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan kesempatan oleh Allah untuk berjualan,” tambah P. Udin

iklan warung gazebo