Banyuwangi, seblang.com – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) merupakan salah satu even Banyuwangi Festival (B-Fest) yang masuk kalender event nasional, Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI terus melakukan persiapan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi melalui Kepala Bidang Pemasaran, Ainur Rofiq, setelah melalui berbagai tahapan dalam BEC 2024 mendatang panitia seleksi berhasil menjaring 130 peserta.
Bahkan para peserta sudah mengikuti pertemuan teknik (Technical Metting) yang digelar di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Dalam Technical Metting tersebut menurut Rofiq para peserta dimasukan dalam Sub tema sesuai dengan potensi desa masing-masing yang diambil dari tema sentral Banyuwangi Etnho Carnival (BEC) 2024 yaitu “Ndaru Deso” atau kebangkitan desa (Revival of Village).
Rofiq menuturkan ada 6 (Enam) Sub tema yang disiapkan berdasarkan potensi dari masing-masing peserta, yaitu; warisan budaya desa, keindahan alam di desa, kuliner, ekonomi kreatif yang ada di desa, inovasi atraksi wisata dan inovasi teknologi tepat guna yang ada digunakan masyarakat desa.
Lebih lanjut dia mengungkapkan dalam technical metting yang digelar beberapa waktu lalu, masing-masing peserta sudah dimasukan dalam sub tema sesuai dengan potensi desanya.
Contoh desa Grogol kecamatan Giri yang dikenal memiliki potensi manisan pala dan banyak masyarakat setempat yang menjadi pengrajin manisan pala sehingga potensi tersebut menjadi inspirasi untuk mengangkat kostum mereka dalam BEC 2024 .
“Kegiatan BEC 2024 mendatang juga dimeriahkan dengan stand-stand pameran yang diharapkan akan memamerkan produk-produk unggulan yang dimiliki masing-masing desa,” ujar, Ainur Rofiq.
Selanjutnya dia menuturkan saat ini para peserta BEC 2024 sedang mempersiapkan kostum. Pihak Disbudpar Banyuwangi sudah menyiapkan pendamping pembuatan kostum masing-masing sub tema.
“Setelah ini agendanya adalah workshop yang akan dilaksanakan pada bulan April atau setelah lebaran. Para peserta akan membawa hasil karya mereka, barangkali ada perbaikan /pembenahan atau saran masukan dari para disainer yang sudah kita tunjuk. Selain kostum dalam workshop peserta juga akan diajari make up dan koreografernya,” pungkas Rofiq.//////