Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melantik pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi masa bakti 2024-2029 di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi pada Kamis (29/2/2024)
Menurut Bupati Banyuwangi, selama ini pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi selalu mendukung semua program kegiatan DKB Banyuwangi dalam membangun mengembangkan dan melestarikan seni budaya yang ada di kota ujung timur Pulau Jawa ini.
Dalam era digital saan ini jajaran pengurus diharapkan bisa memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi (IT) untuk mengembangkan seni budaya Banyuwangi.
Untuk itu dalam menyusun kepengurusan DKB diminta melibatkan anak muda sebagai upaya mengimbangi jaman yang berubah dan kaum muda merupakan kelompok yang adaptif dengan perkembangan teknologi.“Sehingga seni budaya yang original dikuatkan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi,” ujar Bupati Banyuwangi.
Selanjutnya Bupati Ipuk mengungkapkan seni budaya yang ada saat ini perlu dikembangkan dijaga dan dilestarikan untuk mendukung sektor pariwisata Banyuwangi yang mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
“Banyuwangi memiliki modal kuat dalam kehidupan seni budaya yang tidak bisa disamakan dengan daerah lain,”imbuh Bupati Ipuk.
Sebelumnya Ketua DKB Blambangan Banyuwangi Hasan Basri menyatakan, di masa mendatang Banyuwangi akan menikmati bonus demografi. Dimana dalam masa tersebut penduduk usia produktif di Bumi Blambangan mencapai sekitar 70 persen atau lebih dari sekitar 1 juta warga yang produktif.
Selain itu dalam beberapa tahun terakhir yang mengalami kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang salahsatunya berimbas kepada harapan hidup masyarakat.
”Ada lebih dari sekitar 200 ribu warga Banyuwangi yang masuk usia lanjut karena fasilitas kesehatan yang bagus dan keuangan yang baik sehingga bisa mengakses fasilitas sehingga kesempatan hidupnya lebih panjang,” ujar Hasan Basri.
Selanjutnya mengutip salahsatu data salah seorang praktisi perbankan, dalam sepuluh tahun mendatang tepatnya tahun 2033 ada dua kabupaten yang diproyeksi menjadi next urban atau kabupaten yang menuju kota metropolitan yaitu kabupaten Banyuwangi dan Jember.
“Ini merupakan tantangan yang dihadapi dan mengambil tindakan. Jangan sampai kemajuan ekonomi pembangunan fisik di Banyuwangi ini tanpa dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan kebudayaan,” imbuh Hasan Basri.
Lebih lanjut dia menambahkan pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih atas keseriusan pemkab Banyuwangi dalam membangun dan memajukan daerah dengan tidak melupakan pembangunan kemanusiaan kehalusan budi dan sisi kehalusan seni budaya.
“Kalau itu terlambat dilakukan maka kata seorang penulis Banyuwangi akan kehilangan daya saingnya. Sehingga pembangunan bidang kebudayaan sangat penting,” tambah Hasan Basri.
Selanjutnya dia mengungkapkan di Banyuwangi tercatat lebih dari seribu sanggar seni yang tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah Banyuwangi. Kenyataan ini merupakan angka yang besar dan tidak dijumpai di kabupaten/kota lain di Indonesia.
Hasan Basri menegaskan dalam upaya membangun dan mengembangkan seni budaya, DKB Banyuwangi siap berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah dan stakeholder terkait yang lain.//////