Siswa SD se-Banyuwangi Adu Hitung Cepat di Olimpiade Matematika Gasing

by -706 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran matematika, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan Olimpiade Matematika Gasing. Acara ini diikuti oleh puluhan pelajar SD terbaik dari setiap kecamatan yang berkompetisi menggunakan metode “Smart Gasing” yang dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya.

Sebanyak 75 pelajar SD dari kelas 4 hingga 6 di Banyuwangi berkumpul di aula SD Negeri Model, Kecamatan Banyuwangi, pada Selasa (27/2/2024). Mereka terlibat dalam adu cepat mengerjakan soal-soal matematika yang ditampilkan melalui layar laptop di hadapan mereka. Soal-soal tersebut meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian hingga 4 digit, yang harus diselesaikan dalam hitungan detik.

iklan aston

“Olimpiade ini menjadi ajang bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuan berhitung cepat setelah mengikuti pelatihan metode gasing. Kami berharap, hal ini dapat meningkatkan literasi matematika di kalangan anak-anak Banyuwangi,” ungkap Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiadani, saat membuka acara di Aula SDN Model Banyuwangi.

Selama satu tahun terakhir, Banyuwangi telah bekerja sama dengan Profesor Yohanes Surya untuk memberikan pelatihan berhitung cepat kepada guru dan siswa menggunakan metode Gasing yang terbukti berhasil meningkatkan kemampuan matematika.

Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), mengembangkan metode pembelajaran Gasing yang memungkinkan anak-anak belajar berhitung dengan cepat. Metode ini melibatkan lagu, latihan logika, pengembangan otak, dan keterampilan motorik.

“Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting, fondasi dari pengetahuan. Ini juga membentuk logika dan kemampuan analisis anak-anak. Dengan berlatih matematika, mereka dapat menjadi anak-anak yang hebat, memiliki pemahaman ilmiah yang baik, serta kemampuan analisis yang kuat, yang akan membawa manfaat bagi masa depan mereka,” tambah Bupati Ipuk.

Dalam kompetisi ini, setiap tim diberikan 100 soal matematika yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 30 menit. Penilaian dilakukan berdasarkan kecepatan dan ketepatan jawaban untuk memilih sepuluh tim terbaik yang akan maju ke babak semifinal. Di babak kedua, tim-tim tersebut akan berkompetisi untuk mendapatkan poin sebanyak mungkin.

Bagi lima tim yang lolos ke babak final, mereka akan menghadapi tiga ujian. Pertama adalah sesi Gasing Nyoto, di mana mereka harus menjelaskan konsep perkalian dan pembagian. Kemudian, sesi Carem Logika akan menampilkan atraksi kebudayaan yang disertai dengan permainan gasing. Acara ditutup dengan sesi Jempol dan puzzle untuk menentukan pemenang akhir.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menambahkan bahwa Olimpiade Gasing ini diikuti oleh siswa SD dari seluruh Banyuwangi. Tiap kecamatan mengirimkan tiga delegasi terbaiknya sebagai satu tim.

“Para siswa ini dipilih berdasarkan prestasi mereka dalam pelatihan gasing. Ribuan siswa SD telah mengikuti pelatihan ini, dan tahun ini kita akan memperluas program ini ke siswa SMP,” kata Suratno.

Para pemenang Olimpiade tingkat kabupaten ini akan dipersiapkan untuk mengikuti Olimpiade Gasing tingkat nasional dan internasional, yaitu “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS)”.

“Akhir tahun ini, Banyuwangi akan menjadi tuan rumah ASMOPSS yang akan diikuti oleh siswa-siswa terbaik dari seluruh Asia,” pungkas Suratno. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.