Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan penjadwalan ulang rencana pemberangkatan jamaah ibadah umrah yang sebelumnya akan dilaksanakan pada 22 Februari 2024.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Banyuwangi melalui Kasi Angkutan Laut Penerbangan dan Perkereta Apian, Ardhian Aprilianto, penjadwalan ulang dilakukan karena beberapa faktor antara lain persetujuan (approval) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI belum turun.
“Untuk penerbangan umrah kemarin yang direncanakan dengan skema Banyuwangi – Kualalumpur (Malaysia) – ke Jedah (Arab Saudi). Dari situ ada kebijakan Kementerian Perhubungan yang masih belum bisa dicukup akhirnya persetujuan masih menunggu lebih lanjut,” jelas Ardhian di ruang kerjanya pada Kamis (22/2/2024).
Dia menuturkan sambil menunggu tuntasnya perizinan pemerintah Banyuwangi mematangkan lagi berbagai persiapan agar ke depan tidak ada permasalahan lagi, baik dari sisi Bandara, terminal maupun dari jamaah umroh dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta pada dasarnya pihak maskapai dan pencarter pesawat sudah siap.
Pemerintah berupaya memfasilitasi untuk penerbangan umrah via carter pesawat sebisa mungkin dapat terlaksana dengan aman dan melayani masyarakat Banyuwangi dan kabupaten sekitarnya melakukan penerbangan ibadah umrah via Bandara Internasional Banyuwangi.
“Untuk saat ini kita menyiapkan terminal internasional sesuai dengan kuota jamaah umrah yang sekali penerbangan sebanyak 170 seat. Sehingga disiapkan diterminal itu Bea Cukai, bersama Imigrasi dan Karantina atau Customs, Immigration, Quarantine (CIQ) sudah siap,” tambah Ardhian.
Kemudian untuk pengurusan persetujuan perijinan Kementerian Perhubungan, lanjut dia Dinas Perhubungan kabupaten Banyuwangi terus melakukan komunikasi dan koordinasi serta memenuhi persyaratan yang dibutuhan secepatnya.
“Untuk selanjutnya menunggu pihak Kementerian Perhubungan. Kemarin kami sudah melakukan koordinasi yang dipimpin langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta diterima Direktur Angkutan Udara dan masih menunggu Dirjend yang masih melakukan lawatan ke luar negeri mendampingi Menteri Perhubungan. Jadi belum mendapatkan jawaban langsung dan masih menunggu kehadiran Dirjend,” pungkas Ardhian.