Banyuwangi, seblang.com – Ratusan warga Banyuwangi (sebagian besar perempuan atau Emak-emak) rela mengantre untuk membeli paket sembako yang dijual dalam Operasi Pasar Murah yang merupakan kerjasama Pemkab dengan Sub Divre Bulog di depan Gedung Juang 45 Banyuwangi pada Rabu (21/2/2024).
Dalam Operasi Pasar Murah warga bisa membeli beras merk Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan harga Rp 51 ribu per sak atau Rp 10.200 per kilogramnya.
Selain beras, pihak Bulog juga menyiapkan gula yang harga jual per kilogramnya Rp 15 ribu. Kemudian ada minyak goreng dibanderol dengan Rp 14 ribu per liter dan tepung Rp 10 ribu per kilogram.
Salah seorang warga Eli Safitri (32 tahun), mengaku terbantu adanya kegiatan operasi pasar murah yang digelar pemerintah bersama Bulog karena saat ini harga sembako mahal di pasaran.
“Pasar murah ginian sangat membantu, terutama beras. Sekarang harganya sudah mencapai Rp 80 ribu per lima kilonya,” ujar warga Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat ini.
Sementara warga yang lain Umi asal kelurahan Pengantigan yang biasa jualan ayam geprek dan rujak soto mengaku sejak bahan pokok mengalami kenaikan sudah sekitar dua bulan tidak jualan karena hasilnya dinilai tidak nutut.
“Terutama harga beras seperti itu, kami biasa menjual Rp. 12 ribu kalau dinaikan pembeli mengeluh dan tidak mau. Bahan-bahan pokoknya naik semua mau mutar modal lagi gak bisa,” jelas Umi.
Menurut dia sebelum harga naik dalam satu hari dia membutuhkan 2 – 3 kilogram beras untuk usahanya. Dengan naiknya harga beras dan barang-barang yang lain dia merasa kesulitan untuk menjalankan usahanya.
Saat ini Umi fokus usaha jualan rambak baik secara langsung mengantar ke warung-warung maupun secara online.
Dengan adanya pasar murah yang digelar oleh pemerintah dia rela antri untuk membeli beras, minyak goreng, gula dan tepung untuk menghemat pengeluaran belanja keluarganya.