Warga Luruk TPS 03 Kelurahan Dawuhan Situbondo Kecewa Lantaran Tidak Bisa Menggunakan Hak Pilih Suaranya

by -409 Views
Wartawan: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Situbondo, seblang.com – Saat penghitungan suara berlangsung di TPS 03 tiba tiba memanas lantaran beberapa warga kecewa dengan kinerja petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang dianggap kurang profesional.

TPS 03 yang berlokasi di jalan Sucipto Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sebelumnya berjalan lancar, aman dan kondusif dan tiba tiba ada beberapa warga mendatangi TPS 03 yang mengungkapkan rasa kekecewaannya sehingga semua mata tertuju kepada kedua belah pihak yaitu, Petugas KPPS dan beberapa warga yang merasa kecewa.

iklan aston

Rusdi Salah satu warga Kelurahan Dawuhan RT 01, RW, 02 Kerajaan, saat dikonfirmasi oleh seblang.com mengatakan jika dirinya sangat kecewa dan mengancam untuk melaporkan ke Bawaslu Kabupaten Situbondo atas kinerja KPPS yang kurang profesional lantaran ibu kandungnya yang sedang sakit, tidak dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin massa yang akan datang, dan itupun terjadi bukan hanya kepada ibu kandungnya namun juga terjadi kepada kedua tetangganya yang mengalami hal yang sama tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

“Ibu saya sakit dan saya sudah menyampaikan ini kepada petugas KPPS sebelumnya dan petugas itu berjanji untuk mendatangi rumah ibu kandung saya dan saya tunggu tunggu ternyata para petugas tidak datang datang, setelah saya bermaksud menyampaikan kembali ke Petugas ternyata penghitungan suara sudah berlangsung. Saya kesini bersama tetangga saya yang mengalami hal sama atas peristiwa ini dan sudah punya surat undangan dan dijanjikan untuk mendatangi ibu saya, ternyata tidak datang datang malah sudah menghitung suara, dan buat apa surat undangan ini diberikan jika ibu kandung saya tidak bisa memilih pemimpin masa depan, padahal ibu saya terdaftar di pemilih tetap,” ujarnya. Rabu, (14/02/2024).

Rusdi lebih lanjut Mengungkapkan jika dirinya sebagai putra kandungnya merasa kecewa atas kejadian ini yang tidak bisa memilih pemimpin masa depan untuk bangsa dan negeri ini.

“Mereka digaji untuk bisa bekerja secara profesional namun apa faktanya,” cetusnya.

Sementara itu Fafan Nuriyusbadi Ketua PPS mengapresiasi atas animo masyarakat terhadap masyarakat yang ikut berpartisipasi mengikuti pemilu sangat tinggi, karena pada sampai jam penutupan peserta masih membludak di tempat.

“Pada persoalan tadi, pemilih yang merasa kecewa karena hak suaranya tidak bisa digunakan itu mengacu kembali kepada pelayanan kita, yaitu yang pertama melayani pemilih yang datang ke TPS, itu mulai dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, memang ada kemungkinan dan kesempatan kepada pemilih pemilih yang tidak bisa mengunjungi karena itu adalah bagian kami sebagai penyelenggara, tetapi itu harus mengikuti koridor aturan yang kita miliki yaitu mengutamakan pemilih yang ada dilingkungan TPS, dan kebetulan tadi di TPS 03 sampai jam 01.00. WIB, masih membludak pemilih di TPS dan mengakibatkan waktu petugas yang kami miliki itu bagi pemilih yang ada diluar TPS tidak memungkinkan, jadi sebenarnya kesalapahamanya disitu,” ujarnya.

Tidak sampai disitu tim Seblang terus menelusuri keberadaan rumah 3 warga yang diinformasikan sakit, sesampainya di tiga rumah warga ternyata ketiga warga tersebut benar benar sakit.

“Saya tadi datang ke TPS bawa dua surat undangan dan ternyata yang satu ditolak milik suami saya karena gak bisa hadir dan sakit, petugas mengatakan nanti saja biar ada petugas yang kesana setelah pukul 11 siang, tapi saya tunggu tunggu gak ada kerumah, kan eman satu suara. Setelah saya kembali ke TPS 03 bermaksud menanyakan petugas mengatakan gak sempat,” ungkap Wiwik warga RT 01. (/////)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.