Bondowoso, seblang.com – Polisi di Bondowoso tidak hanya mengandalkan sosialisasi konvensional untuk mencegah golput, tetapi mereka mengambil pendekatan yang lebih unik dengan memanfaatkan kearifan lokal. Dalam kampanye untuk mengajak masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu, Polsek Pakem Polres Bondowoso dan Forkopimca setempat menggunakan alat tradisional bernama Ronjengan.
Ronjengan, yang biasanya digunakan sebagai alat penumbuk padi, diubah fungsinya menjadi alat pengiring lagu yang dimainkan oleh para polisi sambil menyanyikan lirik lagu berisi ajakan untuk tidak golput. Kapolsek Pakem, Iptu Harri Putra Makmur, menyatakan bahwa penggunaan Ronjengan ini adalah upaya untuk menghibur sekaligus menyampaikan pesan kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam Pemilu dengan damai.
“Kami memanfaatkan kesenian ronjengan karena merupakan bagian dari kearifan lokal kami. Selain menghibur, kami juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat agar berbondong-bondong datang ke TPS,” ujar Iptu Harri Putra Makmur.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari patroli skala besar untuk menjaga kondusifitas dan mewujudkan Pemilu yang aman dan damai. Di Kecamatan Pakem sendiri, terdapat lebih dari 16 ribu hak pilih yang tersebar di 78 TPS.
“Dengan pendekatan yang kreatif ini, kami harapkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu dapat meningkat serta menciptakan suasana yang kondusif dan damai pada hari pemungutan suara,” pungkasnya.//////