Banyuwangi, seblang.com – Memasuki musim tanam tahun 2024, para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Gati dusun Sidomukti desa Yosomulyo kecamatan Gambiran Banyuwangi Jawa Timur (Jatim) menggelar acara tasyakuran / kenduri di Dam Kabul Widodo dan Dam Mencil dekat dengan irigasi pertanian desa setempat pada (Jumat Legi, 9/2/2024).
Kepala Desa Yosomulyo Drs. Joko Utomo Purniawan, terlihat hadir di tengah-tengah warga. “Segera saja kepala blok (Kablok) mendata kembali anggotanya, baik petani pemakai air maupun petani pemakai pupuk,”ucapnya
Pendataan kembali dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas data terkait verifikasi faktual dan pemutakhiran data sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.
Joko menuturkan dari awal pemilihan Kablok secara serentak di desa Yosomulyo, pihaknya sudah mewanti- wanti agar Kablok terpilih segera terjun ke sektor pertanian sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi / digitalisasi yang kini sudah diterapkan.
“Kami ingin membangun pertanian di desa Yosomulyo lebih berkembang maju, dengan membangun smart farming dan pengembangan pertanian modern berbasis corporate farming,” tambah Joko.
Untuk memperkuat hal tersebut diperlukan adanya korporasi petani agar peran mereka semakin optimal. “Saat sistem corporate farming (korporasi petani) diterapkan. Sistem ini dapat menjadikan salah satu solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi petani saat ini,” ungkapnya
Sementara Kablok Gati, Iwan Sulistiono mengatakan, kegiatan ritual yang sudah dilakukan turun temurun di wilayahnya ini dilaksanakan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar selama musim tanam, para petani ini dijauhkan dari segala macam mara bahaya diantaranya serangan hama.
“Semoga hasil tanam bisa melimpah dan tidak ada halangan apapun termasuk dari serangan hama,” ujar Iwan.
Sekedar informasi bangunan Dam Kabul Widodo di aliran sungai Sidomukti di desa Yosomulyo ada bukti tertulis bahwa plengsengan tersebut dibangun pada 3-10-1960 yang kondisi bangunanya masih utuh dan kokoh sampai saat ini.
Keberadaan Dam Kabul Widodo tersebut menjadi salah satu bukti sejarah bahwa masyarakat desa Yosomulyo mulai masa tersebut menggunakan sistem pengairan modern untuk mencukupi kebutuhan air warga dan mengendalikan banjir./////