Ipuk menegaskan bahwa penanganan kemiskinan memerlukan keterlibatan semua pihak. Dengan melibatkan jumlah ASN yang besar, Bupati optimistis Banyuwangi dapat menurunkan angka kemiskinan menjadi lebih rendah pada tahun 2024, sambil berharap keterlibatan pihak lainnya juga akan semakin besar.
Angka kemiskinan Banyuwangi sendiri saat ini tercatat sebesar 7,34 persen, merupakan angka terendah dalam sejarah kabupaten tersebut. Dalam program ASN Berbagi, para ASN juga diwajibkan untuk memonitor kondisi keluarga yang mereka asuh, termasuk aspek seperti kesehatan, pendidikan, dan bantuan yang diterima dari pemerintah.
“Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi, para ASN wajib melaporkan hasil kunjungannya melalui aplikasi Smart Kampung, di mana semua data warga yang diasuhnya tersedia,” tambah Ipuk.