Banyuwangi, seblang.com – Menyikapi masih terjadinya dugaan tindak kekerasan kepada anak di wilayah Banyuwangi pada akhir 2023 dan awal tahun 2024, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB kabupaten Banyuwangi mengagendakan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah.
Menurut Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini, apa yang terjadi selama 2023 akan dievaluasi secara menyeluruh. Kemudian berupaya maksimal untuk menekan bahkan berupaya maksimal untuk menghilangkan tindak kekerasa kepada anak.
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB kabupaten Banyuwangi juga menggiatkan satuan tugas (Satgas) Perlindungan Anak yang terdiri antara lain; Non Goverment Organization(NGO) dan Unit Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Satreskrim Polresta Banyuwangi.
“Untuk jadwalnya kami koordinasikan dengan satuan koordinator wilayah pendidikan (Satkorwidik) dengan sekolah-sekolah. Kami meminta mereka mengumpulkan anak-anak dan satgas akan datang,” ujar Henik.
Dia menuturkan dalam awal 2024 terjadi dugaan kasus bunuh diri yang dilakukan anak usia SD yang motifnya sampai saat ini masih dalam penanganan Polresta Banyuwangi.
“Kemarin teman-teman sudah datang ke lokasi rencana outopsi tetapi pihak orang tua tidak berkenan sehingga tidak jadi dilaksanakan,” imbuh Henik.
Selanjutnya dia menambahkan apabila pihak orang tua membutuhkan psikolog pihaknya menyiapkan petugas tetapi sampai saat ini belum ada permintaan.
Bagi para orang tua, Henik mengingatkan untuk lebih peduli (aware) kepada anak-anaknya.”Disaat anak-anak murung segera ditanya. Sehingga orangtua benar-benar menjadi tempat curhatnya. Prosentase ketemu dengan guru cuma berapa persen. Lebih banyak waktunya di lingkungan dan orangtuanya,” tambah Henik./////