Anggota KPPS di Silo Jember Nekat Akhiri Hidupnya Lompat ke Dalam Sumur

by -876 Views
Wartawan: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Jember, seblang.com – Muhammad Hafifi nekat bunuh diri dengan cara melompat ke dalam sumur dekat rumahnya, sekitar pukul 15.15 WIB, Kamis (25/1/2024) kemarin sore.

Diketahui, pria yang berusia 28 tahun  itu merupakan warga Dusun Sukmoilang, Desa Pace, Kecamatan Silo, Jember.

iklan aston

Pasalnya, kejadian tersebut dialami korban setelah ia pulang dari kegiatan pelantikan KPPS di Kantor Kecamatan Silo.

“Jadi saat pulang ke rumahnya (dari pelantikan KPPS), tiba-tiba (korban) pamitan ingin bertemu dengan bapaknya. Padahal bapaknya sudah meninggal. Kemudian dijawab saudaranya, ya kalau mau ketemu bapakmu ngambil wudhu (untuk berziarah) terus berangkat ke makam. Kemudian korban pergi ke makam itu,” ucap Kapolsek Sempolan AKP M. Na’i saat dikonfirmasi melalui sambungan telponnya, Jumat (26/1/2024) sore.

Untuk lokasi makamnya, lanjut Nai’i, tidak jauh dari rumah korban, hanya berjarak kurang lebih 10 meter. Di lokasi yang sama juga ada sumur tua, yang tertutup papan kayu dengan diameter kurang lebih 1,5 meter.

“Nah sehabis dari (ziarah) makam. Korban ini tiba-tiba membuka penutup makam dibuang, tapi dicegah oleh saksi. Karena diduga korban akan nekat mau melompat ke dalam sumur. Tapi tidak digubris, korban (ternyata) benar langsung melompat ke dalam sumur,” jelasnya.

Namun demikian, katanya, kejadian tersebut juga pernah dialami oleh bapaknya yang sudah meninggal.

“Bapaknya yang meninggal itu, sebelumnya juga pernah melakukan hal yang sama (mengakhiri hidup bunuh diri). Kasusnya sama nyemplung di sumur itu, beberapa tahun yang lalu. Diyakini dan diduga (kata warga sekitar), ada ikatan batin antara bapak dan anak. Sehingga melakukan hal yang sama,” ulasnya.

Menurut Na’i, perbuatan nekat korban diduga karena depresi. Pasalnya korban sering mengeluh sakit kepala akibat ada bisul.

“Selain itu, korban beberapa hari belakangan jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, cenderung pendiam. Serta beberapa hari terakhir ini korban sering berpamitan kepada keluarganya dan berpesan ‘saya titip Fatan anak saya’,” ujarnya.

“Mungkin karena berpikir yang berlebih, terlebih sakit di kepala apa mungkin pusing yang dirasakan itu. Saksi juga banyak di lokasi kejadian, juga diketahui oleh pihak keluarga,” sambungnya.

Pihaknya menambahkan, terkait kejadian tersebut, korban langsung dilakukan evakuasi sekitar pulul 16.45 WIB.

“Kemudian jasad korban disucikan dan langsung dimakamkan. Proses autopsi juga ditolak keluarga, dan dibuat surat pernyataan bermaterai,” tutup mantan Kasatpolair Polres Jember itu.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.