Surabaya, seblang.com – Kapolda Jawa Timur  Irjen Pol Imam Sugianto, M.Si,  memberikan kuliah umum di Gedung At Tauhid Tower UM Surabaya, yang juga menjadi panggung deklarasi komitmen bersama dalam menjaga kelancaran dan integritas Pemilu 2024.
Deklarasi tersebut ditandai dengan penandatanganan komitmen damai Pemilu oleh Kapolda Jatim dan Rektor UM Surabaya di lantai 13, Kamis (18/1/24), dihadiri oleh ribuan peserta. Dalam kuliah umum bertema “Sinergitas Kampus dan Polri Mewujudkan Pemilu Damai 2024”, Irjen Imam Sugianto menyampaikan bahwa Pemilu adalah panggung kedaulatan rakyat, di mana demokrasi di Jawa Timur harus mencapai berbagai indikator.
Irjen Imam menekankan indikator tersebut termasuk pelaksanaan aman dan lancar, partisipasi pemilih tinggi, tanpa konflik yang merusak persatuan, dan kelancaran pemerintahan serta pelayanan masyarakat. “Partisipasi pemilu adalah tanggung jawab kita semua. Mari sukseskan pemilu tanggal 14 dengan kedamaian dan integritas penuh,” ujar Irjen Imam.
Beliau juga menegaskan pentingnya netralitas Polri dalam demokrasi, sebagai salah satu pilar menjaga kedamaian NKRI. “Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai momentum yang tepat. Kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi gesekan selama kampanye,” pinta Irjen Imam.
Selain meningkatkan kewaspadaan, Kapolda Jatim mengajak mahasiswa sebagai kaum intelektual untuk kampanye damai, mendorong masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, dan meredam potensi perpecahan. “Mari sukseskan pemilu 2024 dengan integritas, persatuan, dan kesatuan sebagai prioritas,” tambahnya.
Rektor UM Surabaya, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kuliah umum ini merupakan implementasi nilai-nilai kebaikan dan ketaqwaan dalam doktrin taawun Muhammadiyah. “Sebagai pimpinan Universitas, kami ingin Pemilu berjalan damai,” ujarnya.
Dia mengingatkan tentang risiko misinformasi dan disinformasi selama tahun politik, mengajak semua pihak untuk bijak dalam memilih dan menyebarkan konten, serta saling mendidik. Rektor menekankan pentingnya Pemilu 2024 sebagai ajang damai dan berintegritas, serta mengajak akademisi dan mahasiswa untuk melawan berita hoaks yang dapat mengancam stabilitas politik nasional.
“Mari bersama-sama gaungkan demokrasi yang aman, damai, dan jujur, sehingga kita dapat melahirkan pemimpin berkualitas. Ciptakan pesta demokrasi yang semarak dan penuh perdamaian,” pungkasnya. (*)