Jember, seblang.com – Beredar foto bocah laki-laki yang kulitnya melepuh di sekujur tubuhnya. Bocah yang berumur 14 tahun itu, bernama Mohammad Abil Pratama. Warga Dusun Sumberan, Desa dan Kecamatan Ambulu, Kecamatan Ambulu.
Paman Korban Mohammad Hafianto mengatakan, kulit keponakannya melepuh usai mandi di aliran sungai irigasi areal persawahan wilayah desa setempat, Kamis (4/1/2024) lalu.
“Awalnya setahu saya setelah keponakan saya mandi di sungai itu bersama dengan 4-5 orang temannya sekitar jam 4 sore di sungai dekat SMA Bima itu,” ucap pria yang akrab disapa Hafi saat dikonfirmasi di rumahnya, Senin (15/1/2024).
“Kemudian malam harinya, mengeluh matanya sakit. Kita obati dengan saya beli obat tetes mata di apotek. Saya kira hanya sakit mata biasa,” sambungnya.
Setelah mengeluh matanya sakit, lanjut Hafi, pada bagian wajah keponakannya mulai muncul bintik-bintik merah.
“Awalnya itu di bagian mulutnya. Besoknya kemudian keluar bintik-bintik merah kayak melepuh di bibir dan muka. Dibawa ke dokter (dekat rumah) tidak mampu (menangani). Selanjutnya dirujuk untuk dibawa ke puskesmas,” ujarnya.
Saat di sana, pihak Puskesmas tidak mampu menanganinya. “Sehingga, sekitar pukul 10 siang keponakan saya langsung dirujuk ke RSD dr. Soebandi Jember,” katanya.
“Setelah itu kondisi kulitnya yang melepuh semakin banyak di sekujur tubuh,” imbuhnya.
Kemudian, korban tersebut langsung mendapat penanganan medis. Dan ditangani oleh Dokter Spesialis kulit dan mata di RSD dr. Soebandi Jember.
“Terkait penanganan medis, saya belum tahu penyebabnya apa. Tapi kulitnya keponakan saya itu melepuh, seperti habis tersiram air panas. Awal-awal itu bahkan tidak bisa makan karena mulutnya melepuh itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Hafi menyampaikan, keponanakannya itu sering mandi di aliran sungai irigasi.
“Saya dan keluarga tidak tahu kenapa kok sekarang kejadian seperti ini. Untuk yang renang kemarin katanya ada 4-5 anak. Tapi yang lain tidak apa-apa, hanya adik (keponakan) ini saja. Ada kabar yang sampai meninggal (teman keponakan), tapi itu kasus lain karena penyakit DBD,” tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, petugas Puskesmas Ambulu Khoirul Anwar mengatakan. Saat ini sedang melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel air di rumah korban. Serta aliran sungai irigasi areal persawahan itu.
“Kita menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan terutama juga dari dinas kesehatan,” kata Anwar.
“Kami memastikan kronologi awal yang dialami korban ini, juga mengambil obat (tetes mata) yang dipakai pasien,” sambungnya.
Untuk sampel air, kata Anwar, nantinya akan dilakukan pemeriksaan di Labkesda.
“Masing-masing kami ambil 5 liter airnya dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tandasnya.//////