“Hasilnya adalah keberlanjutan dan kebahagiaan. Saya sendiri merasakan perbedaan saat mengunjungi Banyuwangi; atmosfernya lebih segar dan penuh kebahagiaan. Saat ini, Banyuwangi telah menjadi destinasi nasional dengan mempertahankan konsep yang dipegangnya,” tambahnya.
Dwikorita juga menyoroti isu perubahan iklim sebagai isu utama di dunia internasional. Dia menekankan bahwa tindakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim perlu dimulai sekarang, termasuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Perubahan iklim telah menyebabkan cuaca ekstrim dan peningkatan suhu bumi. Jika tidak ada perubahan menuju gaya hidup yang ramah lingkungan, kita dapat menghadapi krisis air dalam 10 tahun dan krisis pangan pada tahun 2050,” ujar Dwikorita.
Oleh karena itu, Dwikorita mendukung penuh konsep ekowisata yang diterapkan di Banyuwangi. Menurutnya, Banyuwangi bukan hanya berbicara, tetapi juga telah menunjukkan dampak positif dari kebijakan tersebut, baik dalam pertumbuhan ekonomi maupun penurunan tingkat kemiskinan.
“Bupati Ipuk dapat menjadi inspirasi bagi pemimpin daerah lain untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam kebijakan mereka. Saya akan mengundang Bupati Ipuk untuk berbicara di forum internasional yang membahas peran wanita dalam mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan,” tambahnya. (*)