Jember, seblang.com – Pemkab Jember, membangun pabrik pupuk organik yang berlokasi di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember.
Pupuk yang diproduksi dari pabrik tersebut resmi beri nama Si Jempol (Jember Pupuk Organik Lengkap).
Pasalnya, pabrik pupuk organik yang dibangun kurang lebih 10 bulan itu, menelan biaya hingga Rp. 3,2 Miliar. Dengan memproduksi pupuk organik sebanyak 8 ton per jamnya.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (DTPHP) Imam Sudarmaji.
“Pabrik ini didirikan dengan perencanaan kurang lebih sekitar Rp 4,2 M (milliar). Tapi kan kita tenderkan, jadi Rp 3,2 M. Kita mengawali dan kita coba hasilnya dengan harapan petani mau menggunakan dan memakai produk di sini. Produk yang akan dihasilkan dengan banyaknya masukan (soal bahan pembuat pupuk organik) dari masyarakat,” ucap Imam saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela kegiatan peresmian pabrik pupuk, Rabu (27/12/2023).
Dengan adanya penggunaan pupuk organik itu, kata Imam, dapat mengembalikan unsur hara pada tanah. Sehingga tingkat kesuburan lahan pertanian menjadi lebih baik.
“Dalam membuat dan memproduksi (formula bahan pembuat pupuk organik), kita juga bekerjasama dengan Kampus Unej untuk melakuann uji labnya, dan terus melakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya.
Apalagi, Pemkab Jember sudah melakukan kajian terkait pemetaan kesuburan tanah.
“Nah kan rata-rata hasil normalnya 5 persen, kemarin diuji (masih) 2 persen. Kita harus mengembalikan kekurangannya menjadi 5 persen, dengan penggunaan pupuk organik ini,” katanya.
Ditanya soal bahan-bahan apa sajakah untuk membuat pupuk organik?
“Untuk bahan-bahannya pupuk organik ini, kita juga bekerjasama dengan Dinas Peternakan. Kita melihat populasi hewan ternak di Kabupaten Jember. Itu kita siapkan fermentasi untuk kotoran hewan supaya masyarakat tidak membuang kotorannya di sungai. Serta bisa dimanfaatkan fermentasi dan ini nantinya akan dibuat bahan menjadi pupuk organik,” ulasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Jember Hendy Siswanto menuturkan, terkait peresmian tersebut, pabrik pupuk itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan petani yang ada di wilayah kabupaten setempat.
“Peresmian pabrik pupuk organik ini, menjadi kado bagi Pemkab Jember di hari jadinya yang ke-95. Kesejahteraan petani kita perlu ditingkatkan, dengan menyelesaikan problem utamanya yaitu pupuk. Maka jawabannya kita membuatkan pabrik pupuk organik di samping juga menyuburkan tanah-tanah yang ada di Jember,” ucap Bupati Hendy.
Kemudian, dengan rincian produksi pupuk organik 8 ton perjamnya. “Atau kita-kira hampir 50-60 ton per hari,” ujarnya.
Untuk mengawali hal itu, kata Hendy, nantinya akan didistribusikan secara gratis kepada para petani di Jember.
Pihaknya mengaku sudah melakukan pemetaan, berapa hektar luasan tanah pertanian yang akan menggunakan pupuk organik si Jempol itu.
“Juga kita sudah memetakan dari 86.000 hektar menjadi 6 klaster. Yakni setiap klasternya berbeda treatment dari pupuk organik ini,” ungkapnya.
Lebih jauh Bupati mengungkapkan, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Bulog Jember.
“Dimana kemarin telah meresmikan tempat penggilingan padi terbesar. Kita adalah kota/kabupaten ke sepuluh yang punya penggilingan padi itu. Nah hasilnya nanti sekam itu, juga bisa jadi bahan baku untuk pupuk organik. Jadi pemanfaatan pabrik ini akan lebih optimal dan maksimal,” tutupnya.