Surabaya, seblang.com – Dalam upaya merayakan bulan bakti budaya, Polda Jawa Timur menggelar pagelaran Wayang Kulit dengan dalang terkemuka, Dr. Ki Adam Suwito dan Ki Surono Gondo Taruno, di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim pada Jumat malam (8/12/2023).
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto, bersama Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Hary Sudwiyanto, serta pejabat utama Polda Jatim, turut hadir dalam acara yang dihadiri juga oleh komunitas budaya dan warga masyarakat Jawa Timur.
Irjen Pol Hary Sudwiyanto menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya pagelaran wayang kulit ini, menjelaskan bahwa selain sebagai upaya pelestarian budaya, acara ini juga bertujuan mengajarkan nilai-nilai moral dan adat ketimuran yang semakin terpinggirkan.
“Pagelaran wayang ini tidak hanya melestarikan budaya, namun juga merupakan upaya untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral dan adat ketimuran yang saat ini mulai ditinggalkan oleh generasi muda kita,” ujar Irjen Pol Hary.
Kakorbinmas Baharkam Polri menekankan bahwa wayang bukan sekadar hiburan, melainkan juga cerminan kearifan lokal dan jendela ke sejarah serta budaya bangsa. Nilai filosofi wayang dianggap relevan mengingat Pemilu 2024 yang akan datang.
“Pemilu adalah gelar penting dalam demokrasi kita sehingga semua harus berupaya untuk mewujudkan harapan dan terselenggaranya pemilu yang damai, jujur, dan adil,” tambahnya.
Dalam konteks ini, bulan bakti budaya yang dicanangkan oleh Polda Jatim diharapkan dapat menciptakan stabilitas kamtibmas yang kondusif menjelang Pemilu tahun 2024. Kakorbinmas Baharkam Polri menekankan peran budaya sebagai jembatan interaksi efektif untuk menyampaikan pesan-pesan di masyarakat.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto, menjelaskan bahwa bulan bakti budaya ini memberikan ruang bagi interaksi antara Polisi dan masyarakat. “Tujuannya adalah menciptakan komunikasi yang lebih luwes dan mudah diterima, khususnya dalam menyampaikan pesan kamtibmas menuju Pemilu yang aman dan damai,” kata Kapolda Jatim.
Bambang Suprayogo, warga Pabean Sedati, dari komunitas Karawitan, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polda Jawa Timur yang menggelar budaya wayang kulit. Ia melihat hal ini sebagai tanda bahwa Polisi tetap peduli terhadap budaya yang memiliki peran besar dalam mempersatukan masyarakat.
Dengan pagelaran wayang kulit ini, diharapkan netralitas Polri menjelang Pemilu akan memberikan kedamaian, kenyamanan, dan menciptakan iklim yang kondusif.///////