Banyuwangi, seblang.com – Masyarakat tani di Desa Alas Buluh Wongsorejo Banyuwangi menggelar aksi protes menentang rencana pembangunan pos kantor keamanan oleh Pertamina di lahan KLHK hasil tukar guling Lahan Kilang Minyak Tuban, Rabu (29/11/2023).
Aksi protes ini mencapai puncaknya ketika massa warga merobohkan pagar seng yang dipasang sebagai tahap awal proyek tersebut.
“Kami disini para tani penggarap ingin menanyakan legalitas tanah. Sebenarnya, lahan ini milik siapa?” kata Kusmantoro perwakilan masyarakat tani saat aksi protes tersebut.
“Jika tanah ini diklaim milik KLHK, kami ingin tahu asal muasalnya dari mana. Tukar gulingnya, ditukar dari siapa? Karena sebelum adanya KLHK, sudah ada masyarakat tani penggarap sejak jaman Belanda telah memanfaatkan lahan ini,” ujarnya.
Kuswantoro menegaskan jika masyarakat akan menerima adanya pembangunan kantor, asal ada kejelasan tanah tersebut. Menurutnya, pada tahun 2021, KLHK pernah menyampaikan peruntukkan lahan tersebut untuk uji coba tanaman buah-buahan. “Tetapi faktanya sekarang akan dibangun sebuah bangunan kantor oleh Pertamina,” sesalnya.
Terlebih, lanjut Kusmantoro, pemangku kepentingan setempat tidak pernah menggubris keluh kesah masyarakat tani. Bahkan, adanya dugaan penyalahgunaan wewenang tentang lelang kapuk yang selalu menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
Sementara, petugas keamanan yang ditugaskan KLHK untuk menjaga dan mengawasi lahan tersebut hanya bisa pasrah melihat massa yang mulai anarkis.
“Tugas kami disini hanya melaporkan ke pimpinan apa yang kita temukan di lapangan termasuk pengerusakan ini,” kata Abdullah salah satu petugas keamanan yang juga menjelaskan maksud pembangunan kantor yang akan difungsikan untuk menampung aspirasi masyarakat tani.