Banyuwangi dan Norwegia Berkomitmen Bersama Lawan Pencemaran Plastik

by -248 Views
Girl in a jacket

Jakarta, seblang.com – Pada seminar “Road to a Global Plastic Treaty: Turning The Tide on Marine Plastic Pollution,” Pemerintah Banyuwangi dan Norwegia memperkuat komitmen mereka melawan sampah plastik. Seminar ini, diadakan di Jakarta pada 8 November 2023, bertujuan mencari solusi inovatif untuk mengurangi polusi plastik laut dan mencapai kesepakatan global.

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin, menyampaikan optimisme terhadap solusi yang bisa ditemukan. Seminar dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan swasta, organisasi internasional, dan pejabat pemerintah.

iklan aston

“Kita semua sudah sepakat bahwa masalah pencemaran plastik di laut adalah isu yang serius, tapi saya yakin kita semua optimis bahwa kita memiliki solusi untuk mengatasinya,” kata Ruth.

Forum ini, lanjut Ruth, juga membahas bagaimana inisiatif baru dijalankan oleh para aktor nasional, subnasional dan lokal dalam mengurangi sampah laut dan polusi plastik di Indonesia.

“Dan saya sangat senang Ibu Bupati Banyuwangi hadir di sini. Apa yang dipaparkan kepada kami tentang kolaborasi pemkab bersama stake holder, swasta, organisasi, komunitas merupakan salah satu gambaran dari solusi masalah pencemaran sampah plastik di laut. Ini membangun optimisme untuk kita semua yang hadir dalam upaya mengurangi pencemaran plastik di laut,” kata Ruth.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memaparkan bagaimana Banyuwangi menjalankan program penanganan sampah dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kolaborasi dengan pemerintah Norwegia.

Dikatakannya, Banyuwangi telah membangun dan mengoperasikan 19 TPS3R di Banyuwangi. Tiga di antaranya, yaitu TPS3R Sumberberas, Tembokrejo, dan Balak, dibangun melalui skema Public- Private Partnership (PPP).

“Lebih dari 90.000 warga desa setempat ikut layanan pengangkutan sampah, lebih dari 14.000 ton sampah berhasil terkumpul dan selanjutnya diolah, juga terjadi perubahan perilaku warga untuk mulai memilah sampah. Banjir di sana juga berkurang, karena sungai bebas dari sampah,” beber Ipuk.

Ipuk menyoroti proyek seperti Project STOP di Muncar, yang berhasil meningkatkan pengelolaan sampah dan mengubah perilaku masyarakat.

Ipuk juga memperkenalkan program CLOCC dan kerjasama dengan NGO Sungai Watch untuk membersihkan sungai. Hasilnya terlihat dari peningkatan capaian pengurangan sampah dan penanganan sampah di Banyuwangi.

“Kita juga bersama NGO Sungai Watch, ada program bersih-bersih sungai untuk mengurangi sampah yang masuk ke laut,” kata Ipuk.

Keseluruhan, kolaborasi ini membawa dampak positif pada upaya mengurangi pencemaran plastik di laut, menjadi contoh nyata bahwa tindakan bersama dapat membuat perubahan yang signifikan. Capaian pengurangan sampah mengalami kenaikan dari 37.500 ton/tahun di 2022 menjadi 41.200 ton/tahun di 2023.

“Capaian penanganan sampah juga meningkat, dari 49.000  ton/tahun di tahun 2022 menjadi  51.300 ton/tahun di 2023,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.