Banyuwangi – Jajaran pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Banyuwangi merasa bersyukur mampu menempati posisi 4 besar dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Open Jawa Timur (Jatim) 2023 KU-16 dan KU-18 yang digelar di Lapangan Atletik GOR Tawangalun Banyuwangi yang berakhir pada Minggu (5/11/2023) kemarin.
Menurut Ketua PASI Banyuwangi Agus Sujiyono, hasil yang diperoleh kontingen Banyuwangi merupakan gambaran peta persaingan cabang olahraga (Cabor) atletik dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim mendatang.
Agus menuturkan dalam Kejurda Atletik Open Jatim tersebut pihaknya menargetkan para atlet Banyuwangi mampu mendapatkan 5 medali dan kenyataan mampu memperoleh 6 medali.
”Kami mampu juara di nomor 100 meter putra dan estafet 4 X 100 meter putra KU-18. Dan seperti yang kami sampaikan bahwa anak-anak itu target sebenarnya dalam Porprov Jatim itu,” jelas Agus di kantor Dinas Pendidikan kabupaten Banyuwangi pada Senin (6/11/2023).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan bersama tim pelatih Atletik Banyuwangi, lanjut Agus, program pembinaan yang dilaksanakan PASI bersama dengan klub-klub yang ada di beberapa kecamatan bisa berjalan dan sukses. Terbukti banyak atlet yang masuk final dalam nomor-nomor yang diikuti meskipun sebagian belum berhasil mendapatkan medali.
Menurut dia ke depan perlu ada terobosan dari jajaran pengurus PASI Banyuwangi untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan beberapa sekolah yang belum masuk menjadi anggota namun atletnya mampu juara dalam Kejurda Atletik Open Jatim.
“Ada beberapa sekolah yang pembinaannya bagus, antara lain siswi MAN 3 Banyuwangi yang menjadi juara lempar lembing Putri KU 18 dan SMA Negeri Tegaldlimo yang mendapatkan medali emas tolak peluru putri KU 16,” tambah Agus.
Sehingga ke depan Banyuwangi selain mempunyai andalan dalam nomor lari juga perlu menambah atau mencuri poin dalam nomor-nomor lomba di lapangan.
Untuk memaksimalkan pembinaan PASI Banyuwangi akan turun langsung ke sekolah-sekolah yang siswa-siswinya yang menjadi membutuhkan pelatih spesial untuk menyempurnakan teknik mereka.”Apabila sudah ada pelatih yang mempuni maka akan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap anak-anak yang masuk pantauan,”imbuh Agus.
Lebih lanjut dia menambahkan dari hasil Kejurda Atletik Open Jatim, atlet Banyuwangi yang menjadi juara bisa menjadi duta asal kabupaten dari ujung timur Pulau Jawa untuk mengikuti kejuaraan atletik di tingkat provinsi maupun level nasional.