Banyuwangi, seblang.com – Ribuan warga Banyuwangi berkumpul dalam sholat Istisqa secara serentak di 25 kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi untuk memohon turunnya hujan, Kamis (2/11/2023).
Acara ini dihadiri oleh para ulama di masing-masing kecamatan, organisasi keislaman, pelajar, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut serta dalam sholat Istisqa yang digelar di Lapangan Taman Blambangan. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk mengatasi dampak kemarau panjang akibat El Nino. Kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan kekeringan di beberapa desa Banyuwangi dan menurunnya debit air di beberapa waduk.
“Kami telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak buruk dari kemarau panjang ini. Sholat Istisqa merupakan bagian dari upaya tersebut. Kami berdoa semoga Allah SWT segera menurunkan hujan dan mengakhiri musim kemarau ini,” ungkap Bupati Ipuk.
Acara ini diinisiasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Kami berharap dengan ini, masyarakat akan lebih peduli terhadap alam. Mereka diharapkan menjaga sumber-sumber mata air, menanam pohon, dan melakukan tindakan lainnya untuk melindungi lingkungan,” tambah Ipuk.
Pengasuh PP Al-Anwari, Banyuwangi, KH. Achmad Shiddiq, yang menjadi imam dan khatib dalam sholat Istisqa, menekankan bahwa kegiatan ini juga merupakan momen introspeksi diri.
“Marilah kita memohon ampunan kepada Allah SWT. Hal ini bisa jadi karena banyaknya dosa-dosa yang kita lakukan, termasuk dosa-dosa ekologis seperti merusak lingkungan dan mengabaikan ekosistem berkelanjutan,” ujar KH. Achmad Shiddiq.
Ia juga menegaskan bahwa kerusakan lingkungan bumi adalah akibat dari tindakan manusia sendiri, dan ia mengajak semua untuk memohon ampun atas semua kesalahan yang telah terjadi.