Kades Turun Sendiri lantaran Jembatan Alternatif Aeng Sonok Sumberkolak Situbondo Dikeluhkan Warga

by -1637 Views
jembatan alternatif yang dikeluhkan warga
iklan aston

Situbondo, seblang.com  – Warga di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, mengeluh lantaran pekerja rehabilitasi jembatan Aeng sonok itu, dianggap tidak memperdulikan kepentingan masyarakat sekitar, sehingga Kepala Desa turun sendiri.

Terbukti, karena jembatan alternatif yang sering kali rusak tersebut dibiarkan begitu saja oleh pekerjanya. Sehingga warga setempat memilih untuk membetulkan sendiri, setiap ada warga yang memperbaiki jembatan alternatif tersebut tidak pernah dibantu oleh pihak CV Berkah Jaya Besuki.

iklan aston
iklan aston

Salah satu warga yang enggan disebut namanya tersebut mengatakan, dirinya kecewa lantaran jalan satu-satunya menuju ke rumahnya tersebut tidak aman, warga mengancam melakukan demo jika pihak CV tetap tidak peduli dengan kepentingan masyarakat yang terdampak dengan adanya rehabilitasi jembatan.

Kepala Desa Sumberkolak saat turun ke lapangan untuk meminta jembatan alternatif dibenahi

“Dulu disoal gara-gara warga tidak dibuatkan jembatan alternatif, akhirnya dibuatkan jembatan alternatif yang kami anggap hanya asal jadi saja,” ujarnya Rabu (18/10/2023).

Masih kata warga tersebut mengatakan, jembatan sementara yang dibangun oleh pihak CV hanya terbuat dari bambu. Sehingga jembatan cepat rusak, bahkan sejak pertama kali pembuatan hingga saat ini sudah tiga kali diperbaiki oleh warga.

“Jembatan kayu ini memang digarap oleh pihak CV. Herannya belum selesai penggarapan proyek jembatan sementara sudah rusak tiga kali,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberkolak Supandi mengatakan, dirinya sudah mendapatkan keluhan dari warga tentang keberadaan CV Berkah Jaya. Warganya menganggap pihak CV Berkah Jaya tidak menghiraukan keselamatan warga yang melintas di jembatan alternatif.

“Warga kami sudah tiga kali memperbaiki jembatan tapi tidak pernah dibantu oleh pihak CV. Masak hanya ingin buat jembatan alternatif, kalau rusak malah dibiarkan. Masak sekelas CV tidak bisa membuat jembatan sederhana tetapi tidak membahayakan orang lain,” tegasnya.

Masih kata Supandi, warganya mengeluh akibat pihak CV terkesan tutup mata begitu melihat warga sekitar gotong royong memperbaiki jembatan alternatif. Setiap kali ada warganya yang memperbaiki jembatan, pekerja proyek hanya diam dan sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

“Ini sudah yang ke tiga kalinya warga saya memperbaiki jembatan. Mungkin karena marah dengan pihak CV akhirnya menghubungi saya. Pas saya datang ke lokasi, memang benar yang memperbaiki jembatan adalah warga, dari pihak CV tidak ada yang bantu,” tegasnya.

Untuk merespon keluhan warganya, Supandi memanggil pekerja proyek. Namun, pengawas maupun pengurus dari pihak CV tidak ada di lokasi. Sehingga dia hanya ditemui oleh kepala tukang proyek.

“Pemilik CV tidak ada, pengawas proyek tidak ada. Saya hanya ditemui oleh kepala pekerja saja. Jadi saya sampaikan, agar jembatan alternatif segera diperbaiki sebelum memakan korban,” tutupnya./////

No More Posts Available.

No more pages to load.