Kediri Kota, seblang.com — Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, S.I.K., M Si, didampingi oleh pengurus PSHT Cabang Kota Kediri, menyampaikan bela sungkawa di rumah duka Andan Wisnu, korban penganiayaan di Desa Kelutan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, pada Minggu (8/10/2023).
Kapolres Kediri Kota menegaskan komitmen untuk menangani kasus penganiayaan di Jl Inspeksi Brantas, Kota Kediri, dengan penuh profesionalisme. Ia juga mengimbau para pendekar untuk tidak melakukan konvoi di wilayah Kota Kediri demi kelancaran penanganan kasus.
Polisi sedang melakukan pengumpulan bahan keterangan dan bukti-bukti yang kuat untuk mengungkap pelaku penganiayaan di Jl Inspeksi Brantas bersama rekannya hingga luka berat, pada dini hari Rabu (04/10).
Korban yang dilarikan ke rumah sakit akhirnya meninggal dunia.
Kapolres Kediri Kota menyatakan bahwa pihaknya sedang membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini, dengan melibatkan satreskrim, intel, Polsek jajaran, dan Jatanras Polda Jatim.
“Kami telah mengambil langkah cepat sejak peristiwa terjadi. Tim khusus sudah terbentuk dan saat ini mendapat dukungan dari Jatanras Polda Jatim,” ujar AKBP Teddy pada Senin (9/10).
Kapolres Kediri Kota menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 6 orang saksi dalam proses penyelidikan. Selain itu, pemeriksaan CCTV di Kota Kediri juga tengah dilakukan untuk mempercepat pengungkapan kasus penganiayaan ini.
Ia kembali menegaskan kepada semua pihak untuk tidak melakukan konvoi yang dapat mengganggu ketertiban umum.
“Kami meminta masyarakat untuk mempercayakan kasus ini kepada Polisi yang akan bertindak dengan profesional,” tegas AKBP Teddy.
Sementara itu, Ketua PSHT Pusat – Madiun Cabang Kota Kediri, Agung Sediana, mengajak semua warga PSHT di mana pun berada untuk menahan diri dan tidak menghadiri Kota Kediri.
“Percayakan perkara ini kepada pihak berwajib, yaitu Kepolisian. Mari kita doakan agar kasus ini segera terang benderang dan pelakunya bisa segera terungkap,” tandasnya. (**)
