Jaga Kondusifitas Wilayah Panitia Pilkades di Banyuwangi Hindari Kampanye Dialogis

by -1030 Views
Mudhofir, Ketua Panitia Pelaksana Pilkades Desa Segobang kecamatan Licin Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya menciptakan pemilihan kepala desa yang damai, panitia pelaksana Pilkades desa Segobang Kecamatan Licin kabupaten Banyuwangi sejak awal melarang para bakal calon kepala desa (Bacakades) untuk memasang foto banner maupun alat peraga kampanye lain sesuai dengan kesepakatan bersama.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Pilkades Desa Segobang,  Mudhofir untuk pengadaan banner dan alat peraga yang lain menjadi tanggungan panitia agar biaya  Pilkades murah dan tidak membebani para Cakades.

iklan aston
iklan aston

Dia menuturkan pelaksanaan pilkades di desa Segobang saat ini memasuki tahapan skoring untuk memilih 5 dari 8 bakal calon yang dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya.

Masing-masing peserta, lanjut Mudhofir sudah diberi lembaran format untuk diisi secara mandiri sesuai dengan petunjuk yang sudah diedarkan sebelumnya.”Kami panitia dengan bakal calon pada 24 September 2023 sepakat untuk menggelar pertemuan untuk melakukan cross ceck data-data bakal calon yang terkait antara lain; pendidikan, umur dan pengalaman dalam bidang pemerintahan,” jelasnya di kantor desa Segobang pada Kamis (21/09/2023).

Setelah itu 8 Bacakades Segobang akan menjalani ujian tes tambahan yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama peserta dari desa lain yang jumlahnya lebih dari 5 orang.“Kemudian panitia akan menyampaikan hasil tes lanjutan sekaligus menetapkan nomor urut bagi calon dalam Pilkades di desa Segobang,” tambahnya.

Untuk menghindari terjadinya gesekan di lapangan, panitia sudah merancang model kampanye yang waktunya selama 3 hari. Pada hari pertama semua Cakades Segobang akan mengikuti pawai menaiki mobil bak terbuka sesuai dengan nomor urut masing-masing melalui 5 dusun untuk dikenalkan kepada warga masyarakat.

Selain itu di masing-masing dusun panitia pilkades akan memasang 3 baliho besar yang memuat foto, nomor urut dan visi misi calon, sekaligus contoh surat suara yang akan digunakan dalam Pilkades.

Setelah dikenalkan pada warga dalam pawai, para cakades akan melakukan pendalaman dan penjabaran visi misi yang disampaikan di balai desa Segobang. Namun tidak ada tanggapan dari audiens dan debat karena dalam tata tertibnya tidak ada.

”Harapan kami yang menjadi moderator bukan warga dari desa Segobang agar netral. Bahkan kalau bisa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kecamatan yang benar-benar menguasai masalah pemerintahan,” pungkas Mudhofir./////

No More Posts Available.

No more pages to load.