Memasuki Tahun Politik Bakesbangpol Jatim Ingatkan Masyarakat Jaga Kondusifitas

by -752 Views
iklan aston

Surabaya, seblang.com – Bangsa Indonesia memiliki kekayaan keberagaman suku, agama, ras dan golongan dengan berbagai kepentingan politiknya. Masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga kondusifitas wilayah dan tidak merusak dengan penyebaran ujaran kebencian

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur (Jatim), Eddy Supriyanto memasuki tahun politik yang mulai menghangat pihaknya mengingatkan masyarakat agar tidak berkegiatan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

iklan aston
iklan aston

Hal tersebut ditegaskan Eddy Supriyanto usai menerima audiensi Ketua DPW LDII Jatim, KH Amrodji Konawi, Dewan Penasehat dan jajaran pengurus harian di kantor Bakesbangpol Jatim dalam rilis yang dikirim pada Kamis (07/09/2023).

“Kita ini kan dari berbagai suku, agama, ras, golongan bahkan beberapa kepentingan-kepentingan politik. Jadi kebanyakan mereka tidak memahami berbeda untuk bersama. Jadi kalau ada masalah sedikit saja, akhirnya membully, membuat ujaran-ujaran kebencian dan sebagainya,” ujar Eddy.

Eddy menuturkan penanganan terhadap para pelaku ujaran kebencian sudah diatur dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. “Itu sudah ada Surat Edaran dari Kepolisian. Tugas kami dari pemerintah menyosialisasikan kepada semua pihak. Awal munculnya konflik, salah satunya adalah dari ujaran kebencian,” tambahnya.

Dia mencontohkan dampak pelontaran ujaran kebencian, seperti perusakan dan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa. Sehingga untuk meredam ujaran kebencian bukan hanya tugas pemerintah tetapi menjadi kewajiban bersama.

“Kalau ada yang sudah menimbulkan konflik, kerusakan dan sebagainya, pasti ada ketentuan hukum dari aparat sesuai perundangan yang berlaku. Maka, apabila masih bisa kita rangkul supaya tidak mengulangi lagi karena itu sangat merusak dan bisa mengganggu keamanan,” jelas Eddy.

Bagi Eddy, ujaran kebencian merupakan pemicu terjadinya konflik sehingga masyarakat diharapkan agar lebih bijak memilah dan memilih informasi, “Kami berpesan kepada masyarakat agar bijak dan pintar menggunakan media sosial. Karena media sosial itu bisa menjadikan kita sukses ataupun hancur. Media sosial kalau kita gunakan secara positif, untuk kepentingan pembelajaran teknologi, itu pasti membangun. Tapi kalau itu dipakai untuk ujaran kebencian, memfitnah, membully dan lain sebagainya akan merusak generasi bangsa,” papar Eddy.

Lebih lanjut dia berharap agar masyarakat mampu mengendalikan emosinya dan mau menerima berbagai perbedaan yang ada. Jangan sampai ada pihak yang menyinggung atau membuat orang lain marah. Semua diharap mampu menahan diri karena bangsa Indonesia berbeda untuk bersama. Apabila ada selisih paham, semua bisa diselesaikan secara musyawarah mufakat dan secara kekeluargaan.

Terkait Pemilu 2024 mendatang, Eddy menyatakan, semua calon pemimpin baik pasangan capres- cawapres, calon gubernur-cawagub, calon legislator dan sebagainya merupakan orang-orang pilihan. Mereka sudah melalui proses politik sesuai peraturan dan perundang-undangan.

“Kami berpesan kepada masyarakat, siapapun yang terpilih, mereka adalah pilihan masyarakat. Mereka adalah wakil kita. Siapapun yang menang harus kita terima dan hormati untuk lima tahun ke depan,” imbuh Eddy.

Selanjutnya dia berharap, masyarakat tidak ikut-ikutan berselisih karena perbedaaan pilihan. “Nanti kalau misalnya kurang cocok atau kurang pas, mungkin lima tahun ke depan memilih yang lain. Mereka yang menang berteman dengan yang kalah, bersaudara. Jadi masyarakat yang di bawah jangan sampai bermusuhan karena berbeda pilihan,” tambahnya.

Senada dengan Kepala Bakesbangpol, Ketua DPW LDII Jatim KH. Amrodji Konawi menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan segala kemajemukannya.

“Kita banyak suku, ras, bahkan agama juga bermacam-macam. Jangankan agamanya, di dalam internal agama itu ormasnya juga bermacam-macam. Bicara masalah perbedaan satu agama dengan agama lain, atau ormas satu dengan lainnya, pasti ada perbedaannya. Ini adalah sebuah kekayaan Indonesia, kita harus berangkulan satu sama lain, saling menjaga toleransi,“ jelas Amrodji.

Terkait tahun politik dan menyongsong Pemilu 2024, Amrodji menambahkan, jajaran pengurus LDII mengharapkan warganya untuk bersikap netral aktif. Netral dalam arti tidak condong kepada partai politik tertentu. Sedangkan aktif berarti mendukung kelancaran dan kesuksesan pesta demokrasi serta tidak boleh golput dan bebas memilih ataupun dipilih dalam menggunakan hak politiknya.

No More Posts Available.

No more pages to load.