Untuk bisa hadir di Istana, Khohar dan istri berangkat dari Banyuwangi naik kereta pada 15 Agustus.
“Jadi totalnya 18 jam kita lewatin, ini dari Banyuwangi asli kita bawa. Wes pokoknya niat semua Banyuwangi,” tuturnya.
Khohar pun berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena membuka pendaftaran bagi masyarakat untuk hadir di Istana. Usai upacara, Khohar dan istri berencana untuk jalan-jalan sebentar sebelum kembali lagi ke Banyuwangi.
“Sore mungkin, ya. Atau kita jalan-jalan dulu nikmatin, honeymoon, kan, baru pengantin di Istana. Pengantin baru kita ngulang 4 tahun yang lalu,” pungkasnya.
Adapun juara pertama pakaian adat terbaik diraih oleh Raja Amarasi yang memakai pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian, tamu undangan Gretty yang memakai pakaian adat Bengkulu mendapat juara kedua.
Selanjutnya, juara tiga diraih oleh Kohar yang memakai pakaian adat asal Banyuwangi. Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep yang memakai pakaian adat Minahasa, Sulawesi Utara mendapat juara empat.
Terakhir, juara kelima diraih Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dia memakai baju adat Soe dari Timor Tengah Selatan.
Para pemenang penghargaan pakaian adat terbaik dalam HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Istana mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.//////