Ini Cara Banyuwangi Merawat Tanaman Kopi Rakyat

by -937 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi seblang.com –  “Saya sebagai Lurah Gombengsari sangat senang dan bangga atas kerukunan kekompakan dan kerjasama yang baik warga Gombengsari yang sangat antusias dan guyub hadir pada rangkaian acara Banyuwangi Festival (Be-Fest) Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Tahun 2023.”

Ungkapan tersebut disampaikan oleh, Lurah Gombengsari kecamatan Kalipuro Banyuwangi, Majid Hamzah kepada wartawan media ini pada Minggu (13/08/2023). “Kopi Penuh Rasa dan Sensasi (Koperasi) hanya di kelurahan Gombengsari,” jelasnya.

iklan aston

Majid menuturkan pihaknya sangat senang dengan kehadiran Bupati Banyuwangi yang cukup lama di lokasi acara dan mengikuti dengan khidmat mengikuti semua rangkaian acara bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda),Forkopimcam Kalipuro dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta undangan lain.

“Harapannya dengan kegiatan Be-Fest tahun ini mampu menjadikan Gombengsari ke depan daerah yang maju dalam semua sektor, baik pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial maupun budayanya,” pungkas Majid.

Sementara acara Pesta Rakyat Kopi Gombengsari yang digelar sebagai salah satu upaya untuk merawat, melestarikan dan mempertahankan kebun kopi rakyat yang ada di Banyuwangi. Event mampu menghadirkan berbagai keseruan dunia perkopian sekitar sepekan mulai 8-13 Agustus 2023.

Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Kopi. Pemerintah kelurahan yang memiliki luasan lahan perkebunan kopi sekitar 850 hektare (ha). Berada di ketinggian antara 450 hingga 600 mdpl. Lahan kopi yang ada mampu menghasilkan kopi robusta berkualitas sekitar 700 ton dalam setahun.

Sebagian petani Gombengsari merupakan produsen kopi yang dibudidayakan secara organik.

Dalam upaya mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian di Gombengsari, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir dalam acara tersebut menyerahkan bantuan 4 ribu bibit kopi robusta kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) wilayah setempat.

“Kopi di Banyuwangi bukan hanya soal produksi, tetapi bagaimana cara mempertahankan kebun kopi rakyat. Saya ingin kebun kopi rakyat di Banyuwangi lestari. Semoga bantuan bibit dari kami akan memberi banyak manfaat,” tutur Bupati Ipuk, disela mengikuti Pesta Rakyat Gombengsari, pada Minggu (13/8/2023).

Bupati Ipuk mengatakan pengembangan potensi pertanian lokal menjadi prioritas Banyuwangi. Pertanian kopi menjadi salah satu bagian yang cukup penting dalam mengungkit pergerakan ekonomi rakyat.

Bupati kelahiran Magelang itu ikut memeriahkan Pesta Kopi Rakyat Gombengsari, yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival (Be-Fest) tahun 2023t. Dia mengikuti rangkaian pemrosesan kopi rakyat yang diolah dengan cara tradisional dan modern.

Proses pengolahan kopi dimulai dari memetik, memilah, menjemur, menyangrai, hingga menyeduh kopi robusta yang siap disajikan..

Dalam pemrosesan kopi secara tradisional, panitia juga menampilkan alat-alat tradisional tempo dulu. Misalnya, proses penumbukan biji kopi menggunakan lesung-alu dan menggunakan kayu bakar dalam menyangrai kopi.

Lebih lanjut Bupati Ipuk mengatakan, Gombengsari merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Banyuwangi. Mayoritas kopi dihasilkan dari perkebunan rakyat.

“Kami mengadakan festival ini sebagai upaya membantu desa untuk mempromosikan kopi setempat. Agar apa yang telah dilakukan desa lebih dikenal secara luas,” ujar Ipuk.

Ipuk juga berpesan kepada para petani kopi setempat agar merawat, melestarikan dan mempertahankan lahan kopi mereka.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda mengungkapkan Pesta Kopi Rakyat Gombengsari diisi dengan berbagai lomba terkait dunia perkopian. Mulai dari lomba barista, lomba tumbuk kopi dan bursa kopi, hingga lomba pemandu wisata.

Menurut Ilham, Banyuwangi merupakan salahsatu sentra kopi robusta terbesar di Jawa Timur dengan produksi rata-rata sebanyak 10.673 ton per tahun. Luasan kebun kopi di Banyuwangi mencapai 15.000 ha yang tersebar di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Songgon, dan Kalipuro.

Pihaknya berharap, pesta rakyat kali ini dapat menggugah dunia pertanian kopi di Banyuwangi.“Ini merupakan sinergi pertanian, pariwisata, dan stakeholder lainnya untuk mendukung UMKM kopi naik kelas,” jelas Ilham.

Sementara Ketua Panitia Pesta Rakyat Kopi Gombengsari Hariyono HO menambahkan, dalam beberapa waktu terakhir banyak anak muda yang tertarik untuk terjun langsung dalam industri kopi di Gombengsari.“Produk kopi Gombengsari saat ini sudah ada sekitar 30 produk yang sebagian besar pelakunya adalah anak-anak muda,” tambahnya.

Selain menjadi produsen, anak-anak muda di Gombengsari juga banyak yang menekuni sektor lain yang mendukung industri kopi, seperti menjadi barista dan coffee roaster.“Melalui pesta rakyat ini, kami ingin mengangkat perspektif baru pada kopi rakyat Banyuwangi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.