Banyuwangi, seblang.com – Ajang sport tourism “Banyuwangi Night Run“, Sabtu (8/8/2023) malam, meninggalkan kesan tersendiri bagi 700-an peserta yang datang dari berbagai daerah. Mereka mengaku sangat senang dengan sambutan warga yang meriah di sepanjan rute.
Menyelesaikan rute sepanjang 10 kilomter (km) dengan titik start-finish di Pantai Marina Boom, para peserta tak hanya menikmati suasana jalanan malam di pusat kota. Tapi juga terkesima dengan antusiasme warga.
“Euforianya dapat. Sangat meriah baik dari peserta maupun warga,” kata Gema Bagus Kurniawan, peserta yang timnya menjuarai ajang tersebut.
Sesuai aturan yang tetapkan panitia, tim Gema terdiri dari lima orang. Tiga pria dan dua wanita. Mereka adalah para pelari dari Banyuwangi, Bondowoso, dan Gianyar, Bali. Tim tersebut berhasil menyelesaikan balapan dengan catatan waktu sekitar 40 menit.
Menurut Gema, rute yang dilewati dalam “Banyuwangi Night Run” cukup menarik. Mereka melewati area spot wisata di Pantai Boom, pusat kuliner seafood di Kampung Mandar, ruas jalan protokol, hingga gang-gang di perkampungan.
Melewati area perkampungan, Gema merasakan keseruan yang berbeda. Warga-warga kampung tampak antusias mendukung mereka. Bahkan, beberapa warga tak segan menawarkan minuman dan camilan sebagai bentuk suport bagi para pelari.
“Tadi banyak warga yang memberi semangat. Mereka banyak membantu,” kata Gema.
Pengalaman serupa disampaikan Ifon. Tim Ifon yang merupakan gabungan pelari asal Banyuwangi, Situbondo, Malang, dan Blitar menjadi yang tercepat kedua dalam ajang tersebut.
“Rutenya asyik. Banyak warga dan penonton yang memberi dukungan. Pesertanya juga antusias sekali,” katanya.
Khusus untuk mengikuti event itu, Ifon dan rekan-rekannya telah mempersiapkan diri sekitar sebulan lamanya. Menjadi juara kedua sudah cukup memuaskan bagi mereka.
Baik Gema maupun Ifon berharap “Banyuwangi Night Run” akan digelar setiap tahun. Mereka ingin event mendatang memberi sensasi lari malam yang lebih menarik dan menantang.
“Harapannya ini bisa digelar lagi dan akan menjadi event yang akan kami tunggu,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono mengatakan, “Banyuwangi Night Run” diikuti oleh sekitar 700 pelari dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka memperebutkan total hadiah senilai Rp 150 juta.
Event tersebut digelar atas kerja sama antara pemerintah kabupaten dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi.
Sebagai event perdana, ia merasa cukup puas dengan penyelenggaraan event pariwisata berbalut olahraga itu.
Melihat tingginya antusiasme para pelari, lanjut Mujiono, tak menutup kemungkinan ajang itu akan digelar kembali pada tahun mendatang. Tentunya dengan kemasan yang lebih baik dan menarik.
“Ini juga sebagai promosi sport tourism bagi Banyuwangi. Harapan kami para pelari yang berasal dari luar kota bisa menjadi promotor untuk lebih mengenalkan Banyuwangi kepada orang-orang di daerah masing-masing,” kata Mujiono, saat membuka event tersebut.
Ia menyebut, “Banyuwangi Night Run” juga turut mendongkrak ekonomi arus bawah. Banyak pelaku UMKM hingga pedagang asongan laris-manis selama balapan berlangsung.
“Karena yang datang ke sini bukan hanya peserta. Para penonton dan keluarga pelari juga datang turut meramaikan,” tambahnya.
Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan bahwa konsep sport tourism akan terus dikembangkan di Banyuwangi. Menurutnya, pasca pandemi Covid-19 masyarakat semakin terbiasa dengan gaya hidup sehat (healthy lifestyle).
“Inilah yang coba kita tangkap. Makanya tahun ini kita banyak menggelar ajang sport tourism untuk menarik wisatawan hadir ke Banyuwangi, salah satunya Banyuwangi Night Run ini,” kata Ipuk.
“Dan Ini tidak hanya tentang olah raga, melainkan juga berwisata. Sehingga ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin berwisata namun tetap sehat dan bugar,” tutup Ipuk.//////