Banyuwangi, seblang.com – Ratusan siswa baru SMA Negeri 1 Giri Taruna Bangsa Banyuwangi bersama dengan ribuan siswa SMA/ SMK/ SMA Luar Biasa (LB) Negeri /Swasta Se Jawa Timur (Jatim) mengikuti program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) mulai 17 – 19 Juli 2023.
Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Giri Taruna Bangsa Banyuwangi melalui Bagian Humas, Widowati, para siswa baru pasti butuh adaptasi apalagi dari SMP ke SMA banyak perubahan sikap yang harus terjadi dari masa SMP ke jenjang masa SMA.
“Program MPLS salah satu upaya untuk lebih membantu mereka mudah beradaptasi karena masa SMP masih dibilang anak-anak,. Ketika masuk masa SMA harus bisa belajar untuk mandiri,” jelas Widowati di ruang kerjanya pada Senin (17/07/2023).
Dia menuturkan semua rundown acara langsung dari Dinas Pendidikan Jatim. Sehingga seluruh SMA/SMK negeri /swasta/ LB langsung tersentral kesana.
“Alhamdulillah bisa mengikuti dengan baik semua berjalan dengan lancar. SMA Giri memulai zoom mulai pukul 6.30 sampai nanti akhir acara sampai pukul 15.00 untuk keseluruhan ketentuan yang berlaku kelas 10 mengikuti zoom dan kelas 11/12 seperti biasa tetap melaksanakan upacara hari Senin,” tambah wanita berkerudung itu.
Hari pertama pelaksanaan MPLS Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan langsung. Rangkaian acara diawali dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan penanaman pohon serentak.
Program MPLS dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim secara resmi berlangsung selama 3 hari. Adapun SMA Giri Taruna Bangsa ada tambahan suplemen 3 hari untuk penerimaan tamu dewan ambalan dan taruna Bangsa.
Selanjutnya dia menambahkan sejauh ini tidak ada kendala, para orang tua /wali murid welcome dan murid pun ikut antusias akan berlangsung nya setiap acara.
Adapun jumlah siswa yang mengikuti program MPLS sesuai dengan prosedur dari Dinas Pendidikan Jatim. “Karena target sudah ditentukan sesuai kuota yang sudah di sediakan. adapun jumlah siswa baru SMA Negeri 1 Giri Taruna Bangsa tahun ini ada 9 kelas,” imbuhnya.
Dengan adanya program MPLS diharapkan para siswa bisa merasa memiliki, menjaga identitasnya agar bisa menjadi siswa membanggakan untuk orang tua, sekolah dan dirinya sendiri, tambah Wido.
Agar pelaksanaan MPLS tidak monoton setiap materi disampaikan secara variatif agar anak-anak tidak bosan. Selain itu ada juga materi yang secara langsung diluar ruangan agar anak-anak bisa lebih semangat.
“Fokus utama MPLS di sekolahan yang ditawarkan adalah karakter building, maka para siswa di didik untuk bisa mandiri kreatif berfikir dan kritis,” pungkas Widowati./////
