“Kami sedikit terbantu dengan petugas polisi dan rekanya berbagi air mineral, karena saya sedikit kerepotan beli air karena membawa anak kecil,” tutur, Rahandy.
Disamping itu, Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Randy Asdar, juga berkomentar bila adanya penambahan volume arus lalin hingga hari keempat yang menggunakan jasa penyeberangan Ketapang Gilimanuk, hal itu, akibat dari libur panjang sekolah hingga tanggal 17 Juli dan pasca Hari Raya Idul Adha.
Randy, juga menambahkan, untuk mengurai kepadatan kemacetan yang terjadi, kepolisian beserta ASDP, saat ini memberlakukan mekanisme penyeberangan seperti saat arus mudik lebaran. setiap kapal yang sudah penuh akan bisa langsung berangkat dan setelah bongkar di pelabuhan Gilimanuk, kapal akan langsung kembali ke Pelabuhan Ketapang.
“Kami Kasatlantas terus berkoordinasi bersama ASDP dan Korsatpel Ketapang-Gilimanuk untuk mengurai kemacetan ini, hingga menerjunkan sekitar 40 personel dari Satlantas Polresta Banyuwangi,” katanya.
Senada dengan Randy, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Ketapang, Syamsudin, juga menjelaskan, sejak Minggu, jumlah kendaraan yang menyeberang ke Bali via pelabuhan Ketapang mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan tersebut hingga mencapai sekitar 50 persen.
“Pada hari-hari biasa jumlah kendaraan pengguna jasa pelabuhan sekitar 4.000. Beberapa hari ini sudah mencapai 6.000 per hari,” ungkap, Syamsudin.
Untuk itu, pihak ASDP Ketapang, menambah jumlah kapal yang melayani penyeberangan Jawa-Bali, yakni dari 27 kapal menjadi 33 kapal dan Waktu bongkar-muat juga dipangkas dari 13 menit menjadi 10 menit. (*)