Mimika, seblang.com – Penerbangan pesawat bersubsidi dihentikan membuat masyarakat di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah kesulitan mencari bahan makanan dan pelayanan lainnnya.
Hasan Kemong Kepala Distrik Alama mengatakan, pemberhentian penerbangan itu sejak Sejak terjadinya pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot Susi Air di distrik Paro Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan pada tanggal 7 Februari 2023 lalu, akibatnya pihak maskapai Susi Air menghentikan sementara hingga waktu tak ditentukan.
“Padahal penerbangan subsidi pemerintah itu melayani masyarakat pedalaman Papua salah satunya menuju Distrik Alama ini,” katanya , Rabu (28/06/2023).
Ia juga menyampaikan, hal itu mengakibatkan pelayanan dasar kepada masyarakat di Distrik Alama seperti sekolah tidak berjalan,masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapat kebutuhan pokok atau sembako.
“Seperti minyak goreng, garam dan sebagainya, kami di sini susah,tra ada semua sejak pesawat berhenti,” ujar Hasan.
Hasan juga mengungkapkan, Selain itu ada pihak-pihak yang tidak bertangung jawab menyebar berita hoaks membuat ketakutan pada masyarakat Distrik Alama pada khususnya dan masyarakat pedalaman pegunungan Papua umumnya.
“Untuk memastikan keadaan masyarakat Distrik Alama maka pemerintah Distrik Alama tidak tinggal diam dan melakukan berbagai upaya mencari solusi dengan cara melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, melibatkan tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan guna mencari solusi bersama agar penerbangan pesawat bisa operasi kembali,” ungkapnya.
Hasan juga menambahkan, dalam rapat pertemuan di lapangan terbuka di Kampung Alama Distrik Alama Kabupaten Mimika Papua Tengah, melalui Kepala Suku Yan Wantik dan Kaleb Melangen seluruh masyarakat menjamin keamanan penerbangan menuju Distrik Alama.
“Dari hasil rapat tadi seluruh masyarakat menjamin keamanan penerbangan,” tambahnya.
Distrik Alama merupakan salah satu dari 18 Distrik yang ada di Kabupaten Mimika Propinsi Papua Tengah. Distrik ini memiliki 13 Kampung yakni Kampung Enggin, Geselama, Alama, Bemoki, Tagaralma, Unomongom, Senawak, Wuarem, Purua, Kelmit, Yenggelo, Wandut, dan Pusuwe dan memiliki 4 bandar udara perintis.
Dua bandara sudah aktif yaitu Bandara Alama kampung Alama dan Bandara Kilmit di Kampung kilmit, dua sisanya masih sedang dikerjakan namun belum selesai yaitu bandara di kampung Wanduk dan Kampung Olarama Bongin Bela Kampung Tagalarama.//////