PC Fatayat NU Banyuwangi Berupaya Membantu Pemerintah Melindungi dan Memberdayakan Perempuan & Anak

by -134 Views
iklan aston

Banyuwang, seblang.com -Program kerja Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU kabupaten Banyuwangi dalam bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan dinas / instansi terkait, antara lain dengan mengadakan program Permata Intan dan Permata Kasih.

Menurut PC Fatayat NU kabupaten Banyuwangi, Mariana, program Permata Intan merupakan akronim dari perjuangkan remaja putri dari penyakit anemia yang berupa pelaksanaan program pemberian tablet penambah darah untuk anak-anak perempuan usia SMP dan SMA/SMK bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi.

iklan aston

Selanjut program Permata kasih, lanjut dia, merupakan akronim dari perjuangkan remaja dari pernikahan anak atau pernikahan dini. PC Fatayat NU sudah keliling di 72 sekolah dan pondok pesantren (Ponpes) untuk program itu.

“Ada juga program 3 in 1 itu kaitannya dengan kemarin banyak dugaan kasus tindak kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual. Kita adakan program Fatayan Goes To Campus bekerja sama dengan seksi hukum Polresta Banyuwangi, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak & Keluarga Berencana (KB) dan Dinas Kesehatan,” jelas Guru SMP Negeri 3 Bnyuwangi itu.

Bekerjasama dengan tiga lembaga tersebut, Fatayat NU Banyuwangi melaksanakan program pemberian edukasi secara reproduksi, perlindungan secara hukum kerja bareng dengan Polresta dan permberdyaan dan perlindungan bekerja sama dengan Dinas Sosial. Program tersebut sudah dilaksanakan di 72 sekolah dan pondok pesantren (Ponpes) yang ada di wilayah Banyuwangi.

Mariana menuturkan untuk program yang akan dilaksanakan rencananya akan melakukan workshop dan road show ke sekolah-sekolah. “ Untuk sementara sudah terdaftar 20 sekolah untuk workshop pencegahan human trafficking. Karena untuk generasi yang akan datang ini perlu juga diadakan sosialisasi tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Bagaimana mereka apabila ingin menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara legal bisa paham dan mengerti. Agar mereka tidak terjebak karena Banyuwangi jumlah pengiriman PMI cukup tinggi,” jelas Mariana.

Sehingga proses ini perlu diedukasi dan disosialisasikan kepada anak-anak SMP dan SMA sehingga apabila suatu saat mungkin ingin memperbaiki ekonomi keluarganya salahsatunya dengan menjadi PMI. Sehingga pengetahuan dan wawasan tersebut perlu diberiakan dan dipahamkan kepada mereka.

Alumni Uniba Banyuwangi itu menambahkan Fatayat NU Banyuwangi juga mengadakan Program Rumah Aman yang dibentuk terutama di daerah-daerah pelosok untuk menampung para ibu hamil yang beresiko tinggi agar mereka dekat dengan fasilitas Kesehatan.

Program tersebut dilaksanakan sebagai salahsatu upaya untuk mencegah dan menanggulangi potensi terjadinya kasus kematian ibu dan bayi.

“Rencana kita akan konsentrasi di daerah-daerah terpencil, contohnya; Pesanggaran yang mempunyai demografi perkebunan dan gunung. Kemudian di kecamatan Siliragung, Kalibaru, Glenmore, Sempu, Songgon, Wongsorejo dan Kalipuro. Jadi kemungkinan 7 sampai 8 kecamatan ini nanti yang akan menjadi prioritas,” imbuh pengajar Bahasa Inggris itu.

Di beberapa wilayah kecamatan tersebut akan menjadi pilot project dengan sumber dana swadaya dari sahabat-sahabat Fatayat NU sendiri. “Minimal kita ikut berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan penanggulangan kasus kematian ibu dan bayi di Banyuwangi,” tambahnya.

Kemudian program kerja lain yang akan dilaksanakan adalah mengadakan webinar pencegahan kanker untuk perempuan dan anak. Hal ini juga perlu disosialisasikan, karena fakta dilapangan kaum perempuan di Indonesia sampai saat ini kasus kematian wanita karena kanker servick dan kanker yang lain itu masih tinggi. Sehingga ini perlu ada antisipasi bisa lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Sedangkan untuk bidang ekonomi, menurut wanita yang tinggal di kelurahan Bakungan Glagah itu secara kontinyu dalam setiap peringatan hari lahir (Harlah) PC Fatayat NU menggelar bazar UMKM. Selain itu ada pelatihan untuk para kepala rumah tangga perempuan.

”Jadi mereka yang korban perceraian itu kita beri keterampilan untuk pelatihan UMKM. Ada pembuatan makanan dan minuman, sertifikasi produk halal. Ada membatik Eco print, membatik tulis kemarin sudah dilakukan di beberapa PAC Fatayat NU Banyuwangi,” pungkas Mariana.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.