FAO dan KPP Berdayakan Perempuan Nelayan Skala Kecil Banyuwangi

by -1088 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

“Pemberdayaan perempuan dalam sektor perikanan skala kecil berkontribusi pada pencapaian SDGs. Dengan meningkatkan peran mereka, kita dapat menciptakan perubahan positif untuk mencapai produksi yang lebih baik, gizi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik,” tambah Aryal.

Retno Setyowati (39), pemilik gerai ikan bakar kecil di desa pesisir Blimbingsari, yang jaraknya 20 km dari pusat kota, menyatakan, berbagai pelatihan yang diberikan telah memungkinkan ia dan kelompoknya belajar cara mengemas ikan bakar dan memproduksi sambal dalam botol. Pelatihan itu juga membantunya memperluas pasar.

“Kami telah mengirim ikan bakar dan sambal ke pelanggan kami di Jakarta dan Surabaya. Saya tidak hanya dapat memperluas pasar saya, tetapi saya juga belajar cara menetapkan harga yang wajar untuk produk saya,” kata Retno.

Dengan pengetahuan dan keterampilan baru, Retno mengaku pendapatan rumah tangganya meningkat 40 persen.

Berdasarkan data yang ada, perikanan skala kecil memainkan peran penting dalam menyediakan gizi dan pendapatan bagi masyarakat.

Sekitar 97 persen nelayan di Indonesia adalah skala kecil jika dilihat dari ukuran kapal yang mereka gunakan, yakni berukuran di bawah 10 GT.

“Peran perempuan dalam kehidupan pesisir, tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, tetapi juga mencerminkan kesetaraan gender dan pentingnya inklusi dalam pengambilan keputusan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (KKP), Machmud.

Machmud mengatakan, program pelatihan perempuan nelayan di Banyuwangi merupakan yang pertama di Indonesia.

Tujuan utama proyek ini, kata dia, adalah mempromosikan kesetaraan gender dan sistem pangan serta mata pencaharian yang tahan perubahan iklim di komunitas perikanan skala kecil.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto menambahkan, Banyuwangi memiliki garis pantai sepanjang 173 kilometer (km).

“Dengan fakta itu, masih banyak potensi perikanan yang bisa dikembangkan. Itu belum termasuk perikanan budidaya darat yang jumlahnya juga cukup besar,” kata Dwi. (*)