Dukung Program Pengprov Perbasi Jatim “No License No Game” Perbasi Banyuwangi Sukses Gelar Penataran Wasit Basket

by -881 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Karena ada peserta penataran yang mengambil lisensi C atau tingkat dasar, maka dalam penyampaian materi antara lain disampaikan persiapan atau prepare seorang wasit bola basket dalam memimpin sebuah pertandingan.

Menurut Penatar dari Pengprov Perbasi Jawa Timur (Jatim) Sunsya Putra Galih Cendekia, lisensi A wasit IBL, materi berikutnya yang disampaikan kepada para peserta adalah tentang mekanik court, penguasaan lapangan dan pengambilan pengambilan keputusan yang sesuai dengan rule atau aturan yang ditetapkan oleh FIBA.

iklan aston
iklan aston

“Kemudian kami juga sampaikan kepada seorang wasit untuk dalam mengambil sebuah keputusan ini tidak boleh mematikan seorang pemain. Tetapi memberikan edukasi sehingga seorang wasit harus dalam memimpin dan mengendalikan sebuah permainan di lapangan. Sehingga dalam akhir pertandingan tidak ada pihak yang merasa dirugikan baik yang menang ataupun yang kalah,” jelas wasit asal Malang tersebut di GOR Sahabat pada Minggu (18/06/2023).

Dia menuturkan bagi seorang wasit basket, dia tidak akan jatuh harga dirinya seandainya setelah akhir pertandingan mendatangi dan menyampaikan permintaan kepada salah seorang Coach apabila membuat satu kesalahan dalam memimpin sebuah game.

Setelah pertandingan seorang wasit diharapkan tetap fokus dan langsung prepare dalam menghadapi jadwal game yang berikutnya.

Alumni UM Malang itu mendukung upaya dari Pengprov Perbasi Jatim yang menggunakan tagline “No License No Game” atau tidak ada lisensi tidak ada pertandingan. “Karena ini untuk menjamin pertandingan yang bermutu dan berkualitas yang pada endingnya nanti akan muncul pemain-pemain yang bagus yang memahami aturan di lapangan yang memiliki karakter bagus,” pungkas Sunsya.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana Penataran Wasit C dan D2 Serta Refreshing Perbasi Banyuwangi, Eko Prasetyo, mengungkapkan secara umum peserta dalam penataran tahun ini bisa menerima dan memahami apa yang disampaikan oleh tutor.

Menurut dia sebagai koordinator perwasitan Perbasi Banyuwangi setelah acara penataran ini berupaya memberikan jam terbang dalam bentuk pertandingan persahabatan yang terjadwal maupun game-game yang lokal diharapkan wasit terus belajar untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas dalam memimpin sebuah pertandingan.

“Kami merencanakan minimal dua kali dalam sebulan ada pertemuan rutin untuk latihan bersama, saling berbagi pengalaman, membahas rule yang kira-kira butuh penafsiran dan pemahaman yang sama kemudian akan saling mengoreksi saling memberikan masukan demi perbaikan mutu dan kualitas olahraga basket di Banyuwangi,” jelas Eko.

Yang jelas dalam setiap pertandingan resmi Perbasi Banyuwangi wasit-wasit basket yang baru akan mendapatkan tugas dengan harapan akan mempercepat proses perkembangannya, imbuh Eko.

“Teman-teman wasit baik dalam membuat keputusan di lapangan sesuai dengan jam terbang. Ketika jam terbang mereka banyak maka otomatis akan menjadi baik. Sehingga pada saatnya nanti semakin banyak wasit Banyuwangi yang mampu tampil di level Jatim nasional bahkan di tingkat internasional,” pungkas wasit asal kecamatan Genteng Banyuwangi itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.