Masih kata presiden, situasi di sejumlah negara saat ini sedang mengalami masa sulit. Ada 96 negara masuk pasien (IMF). Hal ini menunjukkan situasi dunia saat ini benar-benar pada situasi yang sangat sulit.
“Oleh karena itu, setiap rupiah yang dibelanjakan, mulai dari dana APBN, APBD, maupun BUMN, semua harus produktif. Hal ini ntuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2044 dan ini tidak mudah,” pintanya.
Kata Presidsen, disini peran pengawasan sangat penting. Supaya pembelanjaan anggaran sesyai dan benar benar sampai ke maayarakat.
“Ini pentingnya peran pengawasan, kenapa saya juga sering cek ke lapangan? saya ingin pastikan bahwa apa yang kita programkan betul betul sampai ke rakyat. Jika tidak dicek langsung, hati-hati kita lemah di situ. Saya minta pengawasan itu orientasinya bukan ke prosedurnya, tapi orientasinya ke hasilnya apa,” terang Jokowi.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, banyak APBD yang berpotensi tidak optimal. Ia juga mengingatkan BPKP untuk betul-betul mengawasi anggaran pemerintah agar lebih produktif lagi.
“Sekali lagi perkuatan pengawasan internal jangan sampai hanya menjadi aksesoris, jangan sampai ada data yang ditutup-tutupi, kalau memang ada yang salah tunjukkan keasalahan, cara memperbaiki seperti apa,” kata Presiden Joko Widodo.//////