Cerita Pilu Pasutri Desa Paspan Banyuwangiyang Luput Dari Program Bantuan Sosial

by -1224 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Rajemah (63 tahun ) di depan kamar mandi dan kondisi rumahnya di lingkungan Krajan RT 003/001 desa Paspan Glagah Banyuwangi

Banyuwangi, seblang,com – Sampai saat ini rasa sedih dirasakan pasangan suami istri (Pasutri) Ramdan (68 tahun) –Rajemah (63 tahun) warga Lingkungan Krajan Rt 003/ 001 Desa Paspan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Mereka sampai saat ini belum bisa mengambil ijazah putranya di SMK Gajah Mada (Gama) Banyuwangi.

Sebagai pekerja harian lepas, penghasilan pasutri ini jauh dari kata cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari yang layak, apalagi harus menuntaskan tanggungan sekolah putranya.

Menurut Rajemah, pada saat masih masuk sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) kondisi ekonomi keluarga yang tinggal di bangunan gedek, sebagian beralaskan tanah dan tidak memiliki kamar mandi dan WC tersebut masih berkecukupan.

Namun kondisi ekonomi warga desa Paspan tersebut semakin terpuruk setelah dinyatakan lulus sebagai peserta PKH, sesuai surat pemberitahuan Kementerian Sosial RI yang dibuat di Jakarta, 13 Desember 2013, karena kondisi sosial ekonomi dinilai yang lebih baik.

“Sampai saat ini kami tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, ambil ijazah Salam saja belum bisa. Beras kiri  kanan  dapat bantuan saya tidak dapat ga tahu kenapa ?. Kata petugas keluarga kami sudah kaya. Kurang tahu siapa yang melaporkan,” jelas Rajemah dengan Basa Oesing yang medok di rumahnya pada Selasa (06/06/2023).

Pada waktu itu suaminya Ramdan memang mendapat kepercayaan untuk merawat sapi milik P Wijang dan kerbau milik salah seorang saudaranya. Tetapi ada yang menyampaikan kepada petugas kalau hewan piaraan yang ada di kandang tersebut milik Ramdan – Rajemah.

iklan warung gazebo