Banyuwangi, seblang.com – PMI asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang dikabarkan disiksa majikannya di Negara Myanmar, baru – baru ini ternyata berjumlah 4 orang. Satu di antaranya, warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, dan 3 warga Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.
Informasi ini berdasarkan keterangan Siti Anisa (44) warga Dusun Cempokosari, desa setempat, yang tak lain adalah ibu kandung Mohammad Tegar Adi Saputra (20) PMI di negara yang sebenarnya tidak diinginkannya.
Saat dikonfirmasi di kediamannya ibu tiga anak ini menjelaskan, anaknya tersebut berangkat keluar negeri sejak Tanggal 22 Oktober Tahun 2022 melalui salah satu penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di wilayah Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo.
Dan juga diberangkatkan salah satu penyalur TKI yang ada di wilayah Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, tujuan Negara Thailand, dengan uang pendaftaran sejumlah Rp. 13 juta. Entah apa penyebabnya, PMI ini kemudian ditempatkan ke Negara Myanmar.
Di negara ini, anaknya dipekerjakan sebagai Joki judi online yang tak tentu gajinya. Kalau anaknya mendapat target, baru mendapat gaji, kalau tidak justru didenda oleh majikannya. Sedangkan jam kerjanya dilakukan dari pagi hingga malam, bahkan sampai dinihari. Karena diduga diperbudak dan tak betah, kemudian anaknya tersebut minta pulang ke Indonesia.
Namun nahas, baru – baru ini anaknya berulangkali mendapat perlakuan keji yang diduga dilakukan oleh majikannya. Perlakuan ini dilakukan di semacam camp atau ruang penyiksaan. Perlakuan itu dilakukan, karena bos ditempat anaknya bekerja minta tebusan sejumlah Rp. 40 juta untuk kurang lebih 12 PMI asal Indonesia.
Karena tebusan itu, kemudian Minggu kemarin dia mentransfer uang ke tempat anaknya bekerja sebanyak Rp. 3 juta. Informasi terkahir yang ia dapat, saat ini anaknya bersama sejumlah rekannya sudah berada di salah satu hotel di Negara Thailand, dan sudah mendapat penanganan dari KBRI negara setempat.
“Anak saya diberangkatkan dua penyalur negara tujuan Thailand. Mungkin pusatnya di Rejoagung, yang di Kalipahit cabangnya. Anak saya disiksa di Myanmar. Kemarin saya transfer uang, kalau tidak anak saya terus dipukul dan disetrum,” ungkap Siti Anisa, Rabu (31/05/2023) malam.
Menurutnya, nasib serupa juga dialami oleh tiga rekan Mohammad Tegar Adi Saputra, dari Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Mereka bernama Rega Saputra, M. Nur Ilyas, dan Ahmad Sugiantoro.
“Meraka juga disiksa, dan dimintai tebusan,” terangnya.
Siti Anisa, berharap penuh ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sekiranya dapat membantu permasalahan 4 PMI asal Banyuwangi, tersebut. Karena dia sangat berharap putranya dan ketiga rekannya dapat kembali dengan keadaan sehat dan selamat.
“Itu harapan kami. Semoga pemerintah dapat membantu permasalahan kami,” harap Siti Anisa. //////