Melihat Harmonisasi Keberagaman Kehidupan Beragama di Banyuwangi Pastikan Berkunjung ke Antaboga

by -4915 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.comBagi pecinta wisata religi, Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan wisata religi yang banyak.

Ada Alas Purwo di wilayah Selatan, Telaga di Songgon ada Sumber Penawae di Kalipuro, ada Makam Kiai Saleh di Banyuwangi dan ada Beji Antaboga atau ada yang menyebut Anantaboga yang berada di dusun Gunungsari desa Sumbergondo kecamatan Glenmore Banyuwangi.

Salah satu destinasi wisata religi yang menjadi simbol harmonisasi kehidupan beragama di kota yang dikenal sebagai serpihan tanah surga di pulau Jawa. Lokasinya berada di rerimbunan hutan pinus yang teduh sejuk dan asri serta menyiratkan suasana damai siapapun yang datang dan berkunjung di lokasi tersebut.

Menurut salah seorang sesepuh di Antaboga, Mangku Gimin, sebagian besar masyarakat hanya mengetahui Antaboga atau Anataboga atau Anantaboga adalah seekor ular raksasa di mitologi Jawa & Bali. Ia diceritakan pada awal mitologi, pada penciptaan dunia.

Namun sejatinya memiliki makna dan arti yang mendalam, Onto bisa diartikan tirto atau sumber air, sedangkan boga bisa dimaknai makanan dan kebahagiaan. “ Sehingga disini adalah sumber-sumber kemakmuran dan sumber kebahagiaan kebahagiaan,” jelas Mangku Gimin.

Pria yang berusia lebih dari 70 tahun ini menuturkan sekitar tahun 1991, bersama dengan dua temanya mengadakan ritual di lokasi Antaboga menemukan tiga sumber mata air yang disebut Tri Murti ( tiga kekuatan) yang ada dalam diri setiap jiwa yang hidup didunia mengalami fase lahir hidup dan mati.

Pada sekitar tahun 2011 Mangku Gimin bersama beberapa sesepuh dan tokoh masyarakat yang lain sepakat membangun daerah tersebut sebagai tempat ibadah dengan membuat Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia.

Dalam perkembangan Antaboga tumbuh dan berkembang menjadi destinasi wisata religi bahkan di lokasi seluas kurang lebih 3 hektar itu berdiri bangunan peribadatan dan simbol 6 agama yang ada di Indonesia, termasuk aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Mulai dari Musala, Pura, patung Budha, patung Yesus dan Bunda Maria, Dewi Kwan Im hingga patung Ratu Pantai Selatan. Semua dibangun berdampingan rapi menjadi gambaran toleransi dan kerukunan umat beragama di Banyuwangi.

Mengku Gimin menambahkan tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Mereka yang datang membawa niat maksud dan tujuan yang beragam. Ada yang beribadah atau sekadar menenangkan diri menikmati sejuknya hawa hutan dan mendengar aliran mata air yang tak berhenti gemercik.

iklan warung gazebo