Banyuwangi, seblang.com – Setelah menanti cukup lama, akhirnya The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan organisasi Internasional yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan menetapkan Geopark Ijen secara resmi sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) atau warisan dunia dalam sidang tahunan UNESCO di Paris, Perancis pada Rabu ( 24/05/2023).
General Manager Geopark Ijen, Abdillah Baraas turut hadir menyaksikan sidang tahunan UNESCO melalui saluran virtual.
“Alhamdulillah, Geopark Ijen secara sah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark melalui 216 th Session of the Executive Board yang berlangsung di sekretariat UNESCO di Paris pada 10-24 Mei 2023,” ujar Abdillah yang saat ini menjabat Wakil Ketua I Jaringan Geopark Indonesia.
Executive Board menerima dan mendukung pencalonan UGG yang diputuskan oleh UNESCO Global Geopark Councils pada pertemuan ketujuh yang diadakan di Satun, Thailand pada 4 – 5 September 2022 dan online dari 7-9 Desember 2022 lalu.
Pada sidang tahunan tersebut terdapat 18 Geopark baru yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark di dunia, dan 4 diantaranya adalah Geopark yang berada di Indonesia, yaitu Geopark Ijen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin Jambi dan Geopark Raja Ampat.
“Geopark Ijen sudah resmi dengan status UGG. Kini telah menjadi bagian jaringan Geopark dunia. Kami harap, hal ini tidak hanya membawa manfaat secara lingkungan, namun secara sosial budaya dan ekonomi juga akan membawa dampak positif bagi Banyuwangi tentunya. Banyuwangi akan menjadi laboratorium alam baik geologi, biologi maupun budaya sebagai jujukan untuk dikunjungi oleh banyak orang baik domestik maupun mancanegara,” pungkas Abdillah.
Geopark Ijen berada di 2 (Dua) wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. Dalam penamaannya, Ijen diambil langsung dari Gunung Ijen yang menjadi dasar pembentukan cerita geologi pada keseluruhan kawasan Geopark ini. Selain itu juga karena berhubungan dengan unsur biologi maupun budaya yang ada di sekitarnya.
Terdapat sedikitnya 21 situs geologi yang dikembangkan oleh tim Geopark Ijen. Mulai dari skala lokal hingga skala internasional. Salahsatu situs geologi yang mempunyai fenomena luar biasa adalah Kawah Ijen dengan danau kawah paling asam di dunia dengan fenomena alam “Blue Fire” yang muncul sebagai solfatara.//////