Pengelola Wisata Beach Forest Klatakan Tantang dan Lecehkan Wartawan Situbondo

by -908 Views
Wartawan: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Situbondo, seblang.com – Sejumlah wartawan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pengelolah wisata Beach Forest Situbondo di suatu tempat, Kamis, (25/05/2023).

Pasalnya banyak temuan terkait pengelola Wisata Beach Forest yang berada di kawasan hutan lindung petak 41 PKPH Panarukan, yang dikelola perorangan, yakni Sulaiman asal Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.

iklan aston

Sulaiman sebagai pengelola wisata Beach Forest saat ditemui oleh beberapa lembaga swadaya dan wartawan hendak mengkonfirmasi terkait alih fungsi hutan lindung. Namun belum ditanyan sudah memberikan pernyataan yang tidak pantas diucapkan dan melecehkan profesi wartawan.

Ia berkata,“Jika minta uang rokok saya berikan jika mau menulis tulis sebanyak banyaknya, dan jika mau berteman silahkan berteman, dan jika mau musuhan, silahkan musuhan,” katanya dengan nada kata kasar yang tidak pantas diucapkan kepada beberapa awak media.

“Mau nulis silahkan ditulis mun minta’a pessena rokok abele ( jika mau minta uang rokok bilang), mohon maaf saya sarjana hukum, pelanggaran apa yang saya lakukan, undang undang apa yang sampian pakek, saya juga punya referensi dan aturan juga dan saya paham. Ranting yang dipotong untuk memperindah salahnya dimana, tulis la pabennya’ (tulis sebanyak banyaknya) pakek media apa saja tulis dah,” katanya.

Hal, ini menjadi perhatian para aktivis Deni Rico Lembaga Tapal Kuda geram atas sikap dan perkataan pengelola Wisata Beach Forest.

“Nada yang tidak pantas diucapkan ini menjadi sebuah pelecehan kepada profesi wartawan yang hendak meluruskan temuan dari beberapa lembaga, dan waktu dekat ini kami akan mempersiapkan segala hal apa yang sudah menjadi temuan kami nantinya dan saya pastikan akan melaporkan Polda Jawa Timur, karena ini menjadi beban moral bagi kami jika kami tidak bisa mengungkapkan fakta apa yang sebenarnya sudah terjadi,” ujarnya.

Deni Rico juga menambahkan jika dirinya akan segera melaporkan apa yang sudah menjadi kekecewan para wartawan, “Ini sudah kami anggap sebuah pelecehan profesi wartawan dan lembaga yang mengatakan, wartawan sebatas uang rokok,” ucapnya.

Salah seorang pemerhati lingkungan asal Desa Arjasa Situbondo, Arif Ismail  juga mengatakan kekecewaannya karena belum sempat mempertanyakan permasalahan sudah mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

“Saya bermaksud untuk sekedar konfirmasi bersama teman teman wartawan, namun sampai di sana sudah mendapat tanggapan dan respons yang kurang menyenangkan, dianggap kami meminta uang rokok, dan menantang kami untuk segera melaporkan dan menyuruh para wartawan untuk menulis sebanyak banyaknya dengan nada menantang dan tak pantas diucapkan pengelola wisata Beach Forest,” pungkasnya.//////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.