Banyuwangi, seblang.com – Dukungan dan motivasi kepada masyarakat agar meminati dunia sastra untuk menghaluskan budi pekerti dan gemar membaca serta warga yang belum mempunyai ijazah SMA agar mau mengikuti paket C PKBM itu penting. Yang pada akhirnya masyarakat gampang diajak diskusi pembangunan dan meningkat kesejahteraanya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi,Suratno, pada saat membuka Festival Sastra 3 bahasa: Indonesia, Jawa dan Oesing di RTH Blambangan,Banyuwangi pada Rabu,(24/05/2023),.
Menurut Suratno saat ini akan lebih baik apabila mulai membangun wacana dan gagasan untuk mengakomodasi sastra Madura agar bisa masuk Banyuwangi Festival walaupun belum ada MGMP Bahasa Madura.
“Karena populasi masyarakat Madura yang tinggal di kawasan perkebunan, pantai, pelabuhan serta pasar juga banyak. Potensi ini tentu menjadi warna tersendiri bagi Banyuwangi yang merupakan miniatur Indonesia yang sangat mendukung program Banyuwangi Rebound khususnya dalam merajut harmoni dan sepekan literasi yang dicanangkan Bupati Banyuwang,” imbuh Suratno.
Dalam pembukaan Festival Sastra 3 bahasa tersebut kebetulan saat penampilan dari berbagai sekolah, siswi SMPN 2 Wongsorejo dan SMPN 1 Muncar membacakan puisi bahasa Madura.
Walaupun banyak yang tidak paham artinya tetapi apresiasi dan dukungan tetap ada dalam bentuk tepuk tangan yang membahana sebagaimana sambutan pada penampilan tari, musikalisasi puisi dan drama yang memadukan 6 ekstra kulikuler (Ekskul) SMPN 2 Genteng yang deklarasi lembaga wisata edukasi,menyanyi serta basanan Oesing.
Menurut Ketua MGMP SMP Bahasa Oesing,Yeti Chotimah, wadah atau lembaga yang memungkinkan untuk mengakomodir bahasa Madura adalah pihaknya dibandingkan MGMP Jawa dan Indonesia.
H.Mujiono Ketua MGMP Bahasa Indonesia asal SMPN 1 Glagah dan Eko Wahyuningsih S. asal SMPN 1 Kalibaru mendukung pendapat tersebut. “Kami musyawarakan dan ini riil mendukung program Merdeka Belajar dengan P5 juga,” Eko Wahyuningsih yang ayahnya berdarah Madura (Pamekasan) sedangkan bu berdaah Jawa karena berasal dari Solo.
Acara Festival Sastra 3 Bahasa yang penuh prestasi, kreasi, apresiasi tersebut dipandu 3 MC, yaitu; Khomsatun asal SMPN 3 Banyuwangi, salah seorang pengurus MGMP Oesing, Kartika Ken Kusumaswari dari SMPN 2 Genteng yang juga pengurus MGMP Bahasa Indonesia dan Nihaya Maghfiroh pengurus MGMP Bahasa Jawa asal SMPN 2 Bangorejo.Sedangkan musik pengiring gamelan Jawa dari SMPN 1 Siliragung.
Pelaksanaan program kegiatan adiluhung yang menjadi rangkauan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tersebut juga digelar Kantin Sehat dari berbagai sekolah dan penjualan bermacam buku karya siswa dan guru.
Panitia juga menggelar berbagai macam lomba 3 MGMP yang memperebutkan tropy, sertifikat dan uang pembinaan yang nilai puluhan juta. Setelah melalui tahapan penilaian dari para juri, ternyata pemenang lomba dalam kegiatan tersebut merata. Para pemenang merupakan peserta didik dari berbagai kecamatan bahkan ada peserta yang berasal dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan sekolah swasta yang ada di wilayah Banyuwangi.
Acara Festival Sastra 3 Bahasa ditutup oleh kepala seksi (Kasi) Peningkatan Mutu dan PTK Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Didik Eko Wahyudi, yang sempat membacakan puisi Bahasa Madura dengan judul “Ojeng Balai” untuk hadirin dan secara khusus dipersembahkan kepada Kabid Pendidikan Menengah Alfian, M.Pd yang kelahiran Sumenep.
Rangkaian Festival Sastra 3 Bahasa dilanjutkan pada Kamis (25/05/2023) yang dipusatkan di TKN/SDN Model Banyuwangi dengan agenda Festival Memengan,Cerito dan Pidato Basa Oesing./////