Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Banyuwangi salah satunya dengan pelaksanaan program vaksnasi.
Menurut Dinas Pertanian dan Pangan melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Drh Nanang Sugiharto, pihaknya terus mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana yang ada dalam upaya mencegah dan menanggulangi terjadinya PMK di Banyuwangi.
Mulai sekitar buan Juli 2022 sudah melaksanakan program vaksinasi PMK sampai saat ini.”Data kami sampai saat ini sapi sebanyak 63 ribu ekor dari sekitar 143 ribu ekor populasi yang ada. Kemudian 58 ribu ekor kambing dan 54 ribu domba yang sudah mendapatkan vaksinasi. Saat ini untuk status vaksinasi Banyuwangi sudah berada di level yang hijau tua dan sudah meninggalkan kabupaten / kota lain yang sebagian masih ada di level kuning dan hijau muda,” jelas Drh Nanang Sugiharto di ruang kerjanya pada Senin (15/05/2023).
Menurut pria asal Tuluangagung tersebut angka vaksinasi di Banyuwangi sudah mendekati angka rasio yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) 70 persen dari total populasi yang ada.
Lebih lanjut dia menuturkan program vaksnasi untuk hewan ternak sampai saat ni terus berjalan. Supporting dari pemprov Jatim maupun pusat luar biasa dan APBD pemkab Banyuwangi juga luar biasa baik untuk vaksinasi, sarana prasarana maupun obat-obatan yang dibutuhkan.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi di pasar hewan sambil melaksanakan vaksinasi. Masyarakat sebagian besar sudah paham hal tersebut. Memang ada sebagian kecil yang menolak dan merupakan hal yang wajar setelah diberikan edukasi dan sosialisasi. Program vaksinasi yang dilaksanakan ada peningkatan sekitar 10 – 20 persen dari sebelumnya,” imbuh Drh Nanang.
Dia menambahkan sama dengan pelaksanaan program vaksinasi Covid yang tidak semua masyarakat mau menerima dan melaksanakan. Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Banyuwangi terus melakukan sosialisasi dan vaksinasi sampai mencapai target yang ditetapkan sekitar 70 persen.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk menjamin tidak terulangnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui lembaga/instansi yang membidangi diharapkan melakukan antisipasi dini. Pasalnya, PMK ternak telah membuat kerugian besar pada peternak.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Banyuwangi asal Partai Keadiandan Sejahtera (PKS) Neni Viantin Diah Martiva. “Hal ini membuat para peternak itu akhirnya semakin terpuruk dalam menekuni usaha mereka. Upaya dan kerja keras untuk mendapatkan rezeki dari ternak yang sudah mereka pelihara berbulan-bulan bahkan mungkin ada yang berapa tahun itu, tidak mereka dapatkan,” jelas politisi asal Madiun di rumahnya, Sabtu (13/5/2023).
Untuk itu, lanjutnya, pada hari Idul Adha yang akan datang pihaknya sangat mengharapkan kerjasama dari semua pihak terutama pemerintah selaku pengambil kebijakan dan juga punya tim khusus yang bisa sejak dini mengantisipasi kemungkinan datangnya musibah tersebut.
Menurutnya, pihak legislatif sangat berharap agar musibah yang menimpa hewan ternak ini tidak terjadi di tahun ini. “Sehingga kita bisa menikmati bulan Idul Adha itu dengan bersama-sama tidak mengalami kegelisahan. Para peternakpun tidak terbayangi kegelisahan bagaimana mereka disibukan mengobati ternak piaraannya. Umat Islam yang mau kurban itu juga tidak bingung lagi nanti hewan yang dibeli itu mengandung penyakit itu apa enggak,” tambah Neni.////