Apresiasi Seni Pertunjukan Seni Budaya Warnai Launching Antologi Puisi Sulur Kembang Sri Tanjung

by -772 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani melaunching antologi puisi Sulur Kembang Sri Tanjung,  di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi pada Senin (08/05/23).

Sebuah buku antologi puisi karya sastrawan Banyuwangi, baik yang masih menetap di Bumi Blambangan maupun yang berdomisili di luar Kabupaten Banyuwangi. Kemudian ada karya pelajar pemula maupun sastrawan kawakan serta keluarga besar Kemenag dalam Hari Amal Bakti (HAB) ke- 77 Tahun 2023.

iklan aston
iklan aston

Bupati Ipuk menyatakan dengan menumbuhkembangkan seni, maka akan menjadikan  masyarakat memiliki kepribadian yang semakin halus.

Sehingga, lanjut Bupati Ipuk, Kepala sekolah berkewajiban mendorong para peserta didiknya menyukai dan mencintai karya sastra dan aneka ragam seni.

Bahkan tidak menjadi masalah apabila satu program ekstra kurikuler di sekolah peminatnya sedikit ataupun kampus materi seni budaya pun tidak ada namun minimal ada mahasiswa yang suka seni budaya dan karya sastra.

“Kita harus mendidik budi pekerti anak-anak sesuai dengan zamannya,” jelas Bupati Ipuk.

Pada bulan September 2023 mendatang,  Banyuwangi mendapatkan undangan   Unesco berkaitan dengan Ijen Geopark. Keberhasilan tersebut merupakan salahsatu  kontribusi seniman dan budayawan Banyuwangi.

Lebih lanjut Ipuk berharap karya sastra seniman budayawan Banyuwangi dapat disebarkan melalui media sosial agar lebih banyak masyarakat yang membaca.

“Bapak dan Ibu dapat membaca puisi dan dishare melalui media sosial E-Katalog Digital Perpusda,” tambah Bupati Ipuk.

Koordinator pelaksana kegiatan Launching Antologi Puisi Sulur Kembang Sri Tanjung, Syafaat, yang juga Ketua Komunitas Lentera Sastra mengungkapkan,  buku yang dilaunching bupati Banyuwangi merupakan kumpulan puisi folklor.  Hal tersebut salahsatunya didasari adanya khasanah budaya dalam bentuk cerita rakyat yang berkembang di masyarakat.

“Yang kelahirannya tidak dapat ditentukan secara pasti, namun dipercaya sebagai sebuah cerita rakyat  yang dituturkan secara turun-temurun. Dan di Bumi Blambangan akan dengan mudah diingat ketika ditulis dalam bentuk puisi,” jelas Syafaat.

Lebih lanjut dia menuturkan tidak mudah untuk mencari referensi dari sebuah cerita rakyat. Terlebih cerita rakyat yang belum populer yang hanya berkembangdi wilayah tertentu.

Para penulis dalam buku antologi puisi karya sastra Banyuwangi memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman beragam mulai dari yang masih SMP / MTs sampai dengan mereka yang bergelar doktor dan profesor.

“Menyadur cerita rakyat dalam bentuk novel maupun cerita pendek sudah banyak dilakukan. Dan sepertinya cara tersebut lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan menyadur dalam karya puisi. Karena sebuah puisi mengharuskan penulisnya mampu merangkai kata padat yang penuh makna,” katanya.

Setelah pelaksanaan launching, acara dilanjutkan dengan gelaran bedah buku dengan narasumber Dr. Moh.Amak Burhanudin, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi,  Zen Kostolani, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi dan budayawan Kiling Osing Aekanu Haryono. Adapun bertindak sebagai moderator mantan Ketua DKB Banyuwangi, Syamsudin Adlawi.

Peserta yang mengikuti acara launching juga mendapatkan kesempatan menikmati persembahan pembacaan puisi dalam teater siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Banyuwangi yang berkolaborasi dengan pemain teater kawakan, antara lain; Mas Pramoe Soekarno, Nazil Osing, Syafaat dan Viefa.

Selain itu juga ada sajian monolog pembacaan karya sastra Samsudin Adlawi yang diiringi pemusik kawakan Yons DD.

Ada juga  pagelaran teaterisasi cantrik Padepokan Alang-alang Gumitir pimpinan Punjul Ismu Wardoyo dan Pengawas, Faiz Abadi yang membimbing siswi MAN 3 Srono Banyuwangi.

Yang tidak kalah menarik juga penampilan musikalisasi puisi Teater Tangga SMPN 3 Rogojampi yang menghadirkan nuansa Keboan Kebo-keboan, kreasi Bung Aguk Darsono dan Yeti Chotimah.

Founder Obor Sastra dari Rumah Budaya Jakarta, Halimah Munawir  mengungkapkan agenda penerbitan buku dan launching Antologi Puisi Sulur Kembang Sri Tanjung dapat dilaksanakan berkat sinergi dan kolaborasi para pihak.

“Sangat layak Kabupaten Banyuwangi disebut sebagai Kabupaten Literasi” kata Halimah, istri dari salah seorang pengurus Ikawangi asal Genteng./////

No More Posts Available.

No more pages to load.