Sidra melanjutkan, pemilu yang diharapkan kali ini bukan pemilu yang terpecah belah, pemilu yang anti toleransi dan beragam kampanye hitam berbasis politik.
Namun, pemilu yang bisa mencerdaskan masyarakat dan menjaga toleransi dan ketentraman menjadi cita-cita bersama bangsa Indonesia, sehingga rasa Kebhinekaan dan persatuan tetap menjadi landasan dalam kehidupan masyarakat.
AMSI Wilayah Sumsel, tambah Sidra, siap bekerja sama menghadirkan pelatih-pelatih profesional dan telah teruji menjadi bagian terdepan dalam melawan dan mewaspadai penyebaran hoaks.
“Semakin meluasnya masyarakat yang telah di ‘vaksin’ anti hoaks tentu akan menciptakan pemilu yang bersih dan berkeadilan untuk semua masyarkat Indonesia,” tambah dia.
Sementara, Anggota Bawaslu Sumsel Ahmad Naafi menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi program In House Training Cek Fakta Pemilu 2024.
“Tentu ini menjadi keharusan bagi Bawaslu untuk melakukan pengkajian setiap pelanggaran Pemilu, salah satunya penyebaran konten hoaks,” tutur dia.
Naafi melanjutkan, dalam memerangi masalah pada pemilu keterlibatan semua masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Jadi, kolaborasi melawan informasi hoaks menjadi salah satu upaya untuk menjadikan pemilu sesuai dengan cita-cita bersama pemilu yang bersih, jujur dan adil.////