Rumah BSPS Terancam Setengah Jadi, Warga Sarimulyo Ini Tinggali Rumah Tak Layak Huni

by -352 Views
M. Samsul Hadi, saat dikonfirmasi di gubuknya. (yud)
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.comBantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun Anggaran 2023, tahap pencairannya telah seratus persen teralisasi di kelompok penerima bantuan (KPB) Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring.

Namun, satu dari 15 penerima bantuan justru mengeluh karena rumah yang dibangunnya terancam setengah jadi, meski telah dibantu program BSPS senilai Rp. 20 juta.

iklan aston

“Saya tidak memiliki cukup dana untuk membangun rumah ini,” jelas M. Samsul Hadi, saat dikonfirmasi dikediamannya, Jumat (21/04/2023).

Dana BSPS Rp. 20 juta menurut warga Dusun Cempokosari, Desa Sarimulyo, ini direalisasi dalam bentuk dana dan barang. Rp. 2,5 juta untuk ongkos tukang, sisanya diberikan berupa material.

“La ini sudah ada daftarnya. Dana sudah seluruhnya diberikan, namun rumah saya masih setengah jadi,” terangnya.

Saat disinggung tentang survei toko bangunan dan penatapan harga material, bapak tiga anak ini awalnya hanya di ajak ke beberapa toko bangunan.

Dia diajak karena dijadikan ketua kelompok penerima bantuan. Terkait harga material, dia mengaku selama ini tidak pernah tahu dan tidak pernah diajak rembuk.

“Saya tidak tahu siapa yang jadi penyepakat harga material. Yang jelas barang sudah diberikan dan ini daftar harganya,” urainya.

Daftar harga material didaftar tersebut menurutnya terlalu mahal. Misal seperti batako di daftar ini tertuang Rp. 2.700.00,.

“Ya itu, harganya sudah tertera. Setahu saya batako Rp. 2.300,00 sampai Rp. 2,400.00 itu sudah bagus,” jelas warga yang kesehatannya sebagai kuli bangunan tersebut.

Karena tak punya cukup dana, warga kurang mampu ini mengaku sempat mengundurkan diri jadi ketua KBP sekaligus mundur dari daftar penerima bantuan, Namun, upaya itu tidak diperkenankan kepala desa setempat.

“Iya waktu itu saya sempat mundur, tapi tidak boleh sama kades,” keluhnya.

M. Samsul Hadi mendapat batuan BSPS karena rumah yang ditinggali bersama istrinya beberapa tahun lalu ambruk. Karena ambruk, dia membuat rumah bambu untuk ditempati.

“Ya karena bangunan rumah masih setengah jadi, saya tinggal di gubuk ini,” pungkas Samsul.

Dikonfirmasi terpisah, pendamping program BSPS Sarimulyo, mengenai survei toko mengaku sudah melakukan rembuk bersama warga penerima bantuan.

“Sudah 3 toko disurvei, sudah melalui rembuk warga,’ ungkap pendamping program tersebut, melalui WhatsApp.

Sementara itu Kepala Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Didik Eko Andriyanto S.Pd, saat dikonfirmasi berulang kali baik di kediamannya maupun di kantor desa, terkait hal ini tidak berada di tempat.

Bahkan dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp mengenai hal ini berulang kali, tidak merespons. /////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.