Kelompok Kesos Karangrejo (K3) Berbagi kepada Masyarakat Miskin yang Belum Dapat Bansos Pemerintah

by -959 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Dalam kehidupan manusia Allah memberikan dua nikmat yang sering dilupakan yaitu sehat dan sempat. Sebagian masyarakat memiliki pemahaman untuk memanfaatkan kesempatan untuk berbuat baik dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan tanpa harus menjadi orang kaya dan mampu dulu.

Seperti yang dilakukan oleh warga masyarakat penerima bantuan sosial pemerintah yang tergabung dalam Kelompok Kesos Karangrejo( K3 ) lingkungan Kaliasin kelurahan Karangrejo Banyuwangi bersama Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan 4 kilogram beras kepada masyarakat miskin lain dan warga sekitar Karangrejo belum menerima bantuan sosial sama sekali pada Minggu (16/04/2023)

iklan aston
iklan aston

Menurut Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) kelurahan Karangrejo Moch Mulyo Santoso,dari sekitar 600 warga yang masuk dalam PKH maupun bantuan sosial dari pemerintah yang lain secara sukarela menyisihkan sebagian bantuan yang diterima dan diwujudkan beras yang terkumpul lebih dari seratus kg dan diberikan kepada 34 warga yang layak menerima bantuan.

“Harapan agar kita memiliki empati terhadap sesama dan titipan rezeki itu kita sedekahkan dan tidak ada paksaan mereka secara sukarela dan ikhlas ada yang satu kilo setengah kilo dan ada yang dua kilo. Setelah terkumpul diberikan kepada 34 warga yang masing-masing 4 kilogram,” jelas Mulyo Santoso.

Dia menuturkan Kelompok Kesos Karangrejo( K3 ) Karangrejo memberikan bantuan sosial bagi warga yang ada di depo, Jalan Ikan Tombro, Ikan Paus dan ada yang ada di Pulau Santen.

Bahkan warga yang mendapat bantuan ada Jalan Ikan Tombro bernama Mat Ali (83 tahun) hidup sebatang kara dan tinggal di makam yang ada di lingkungan Kaliasin.”Menurut penuturannya dia pernah sekali tetapi sampai saat ini belum pernah menerima bantuan lagi. Pak Mat Ali tinggal di makam dan sangat layak mendapatkan bantuan pemerintah,” imbuh suami dari Yusi Meidiyani itu.

Lebih lanjut dia menambahkan sebagai pendamping PKH pihaknya sudah berupaya melakukan yang terbaik tetapi ada pihak lain yang menentukan seseorang layak atau tidak mendapatkan bantuan.

Sementara Mat Ali, warga lingkungan Kaliasin kelurahan Karangrejo mengungkapkan dirinya pernah mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sekali.”Waktu itu petugas menyampaikan akan mendapatkan bantuan sampai dengan 2028 tetapi ternyata satu kali saja setelah itu tidak pernah lagi. Malah ada tetangga yang bolak-balik mendapat bantuan yang kebetulan sering membantu saya,” jelasnya.

Menurut dia selama ini untuk makan setiap hari ada tetangga yang baik hati memberikan bantuan. Sedangkan untuk untuk mandi dan cuci biasa ke sungai.”Saya berharap mudah-mudahan selalu sehat dan tidak sakit,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.