Banyuwangi, seblang.com – Para pengasong dan tukang pijat mendapatkan berkah dengan semakin ramai pemudik yang melewati penyeberangan Ketapang – Gilimanuk (Banyuwangi – Bali).
Sejak masuk hari ke 21 puasa Ramadan atau H-9 Hari Raya Idul Fitri, para pedagang yang biasa jualan di kawasan pelabuhan Ketapang Banyuwangi mengaku pendapatan mereka meningkat 2 (dua) kali lipat dibanding hari-hari sebelumnya.
Diprediksi dalam suasana arus mudik warga datang dari Bali maupun sebaliknya pendapatan para pengasong diperkirakan juga akan semakin meningkat.
Menurut salah seorang pedagang asongan, Eny Hidayah (53 tahun) pada hari biasa pendapatannya dalam bekerja rata-rata hanya Rp 100 ribu.Sementara di momen besar seperti arus mudik lebaran seperti saat ini pendapatannya naik minimal Rp 300 ribu.
“Libur Natal biasanya juga ramai, cuma pas lebaran ini naiknya lumayan banyak. Hampir rata-rata pendapatan pedagang pasti meningkat,” kata warga Gilimanuk ini, pada Jumat (14/4/2023).
Dia menjajakan dagangan aneka macam minuman seperti kopi sachet, coklat, susu. Selain itu ada mie instant dan juga rokok. Harga minuman yang dijual mulai dari Rp 4 ribu dan untuk mie Rp 10 ribu. Sedangkan harga rokok bervariatif tergantung merk.
Dia menuturkan setiap hari mulai berdagang dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB. Cara dia berdagang adalah masuk ke kapal yang masih sandar. Dia menawarkan dagangannya ke setiap penumpang dan yang paling laris adalah kopi. “Kalau kapal sudah mau berangkat saya turun,” ujarnya.
Selain pedagang asongan peningkatan pendapatan juga juga dirasakan oleh tukang pijat refleksi yang beroperasi di Selat Bali. Dalam satu hari selama momen mudik lebaran pendapatannya juga meningkat 2 kali lipat.
Bagi warga masyarakat yang masih asing, tukang pijat refleksi Selat Bali akan mudah ditemui saat mereka menawarkan jasanya di dalam kapal yang menyebrang dari pelabuhan Ketapang – Gilimanuk atau sebaliknya.
Mereka menawarkan jasa pijat kepada penumpang selama di perjalanan tersebut. Para tukang pijat yang menawarkan jasa bukan tukang pijat sembarangan, rata-rata mereka tukang pijat profesional yang tersertifikasi.
Adapun layanan pijat yang ditawarkan antara lain; Balinese Massage, Foot Massage, Body Massage, Indian Head Neck and Shoulders, Japanese Shiatsu, Thai Massage dan lain sebagainya.
Setiap jenis layanan pijat dengan durasi waktu 30 menit dibanderol dengan harga Rp 30 ribu..
Salah seorang tukan pijat, Joko Masito mengaku selama momen arus mudik lebaran pelanggannya bisa mencapai 5 orang.sedangkan pada hari biasa maksimal hanya 2 orang dan tidak jarang tidak ada sama sekali.”Kalau momen kayak gini pendapatannya ya lebih lumayanlah, dibanding hari biasa,” ujarnya.
Sebenarnya apabila mampu Joko bisa saja memijat lebih dari 5 orang, tetapi kendalanya terkait kondisi fisik dan kebugarannya. “Saya menjaga kualitas, kalau tenaga sudah tga ada terus memijat kan jadi ga maksimal, khawatirnya malah mengecewakan pelanggan,” tambah dia.
Pemijat Selat Bali bukan hanya Jokom tercatat ada 30 orang yang melakoni profesi ini dan mereka tergabung dalam Paguyuban Pijat Nusantara (PPN).
Saat beraktifitas, biasanya mereka akan berpencar. Masing-masing mencari kapal yang bisa diikuti. Dalam bekerja umumnya mereka berangkat sore lalu pulang saat dini hari.
Alasannya pada jam-jam itu aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tengah ramai. Apalagi kebanyakan penumpangnya adalah para sopir. Sehingga dirasa cocok untuk menjadi pelanggan bagi jasa yang mereka tawarkan.
Dengan secarik kertas yang bertuliskan macam layanan pijat, setelahnya mereka menawarkan kepada setiap penumpang.”Kami berharap pemudik tahun ini ramai, sehingga pendapatan kami juga bisa meningkat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, peningkatan jumlah penumpang mulai terjadi di Pelabuhan Ketapang. H-9 lebaran ini, mulai banyak pemudik yang menyebrang dari Bali ke Banyuwangi.
Data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) (ASDP) Ketapang, disebutkan peningkatan cukup signifikan mulai terjadi dalam kurun Rabu (12/4/2023) pagi hingga Kamis (13/4/2023) pagi.
Dalam rentang waktu tersebut total warga yang sudah menyebrang sudah mencapai 14.316 orang. Jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, jumlah penumpang yang datang dari Gilimanuk, Bali rata-rata 12 ribu orang . sehingga dibanding pekan-pekan sebelumnya ada peningkatan15 persen. /////